WahanaNews-Banten | Tangerang (ANTARA) - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten menangkap dua orang pelaku pembacokan saat aksi tawuran pelajar di wilayah Kecamatan Cikupa yang menyebabkan satu korban berinisial F (16) meninggal dunia.
"Dua pelaku pembacokan terhadap siswa SMAN 31 Kabupaten Tangerang sudah tertangkap. Yang lainnya masih diburu," kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Zain Dwi Nugroho di Tangerang, Jumat.
Baca Juga:
Polres Subulussalam Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024
Ia mengatakan, kedua pelaku yang ditangkap berinisial R dan A, dimana mereka merupakan siswa dari SMK Taruna Karya.
"Iya SMK di Cikupa juga, inisial pelaku R dan A. Ini kita sedang melakukan pengembangan, untuk menangkap pelaku lainnya," tuturnya.
Ia mengaku, atas adanya peristiwa tersebut sangat prihatin dan disesalkan. Oleh karenanya pihaknya pun akan berupaya untuk menekan terjadinya kembali aksi tawuran antar pelajar dengan berkoordinasi bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.
Baca Juga:
Irjen Pol Karyoto Mutasi 11 Kapolsek di Jakarta
Selain itu, pihaknya juga akan menggencarkan kegiatan patroli dilokasi-lokasi yang dianggap rawan terjadi aksi tawuran antar-pelajar itu.
"Kita sedang dorong kordinasi, dengan pihak Disdik Kabupaten Tangerang dan sekolah untuk giat pencegahan, lalu kita akan lakukan razia dan patroli di wilayah rawan tawuran, " ujar dia.
Sementara itu, Plh Kepala Sekolah SMAN 31 Kabupaten Tangerang, Barnas membantah bahwa siswanya terlibat dalam aksi tawuran. Menurutnya, siswanya itu hanya kebetulan sedang pulang, lalu dicegat oleh anak sekolahan dari SMK Taruna Karya.
"Kalau dibilang tawuran, saya menolak. Kalau tawuran itu kan sama-sama siap. Ini justru lebih identik dengan pembegalan, karena siswa saya mau pulang lalu dicegat. Bukan mau tawuran," katanya.
Menurutnya, bahwa korban F yang merupakan siswa SMAN 31 Tangerang ini terkenal baik di lingkungan teman dan keluarganya, dan di saat sekolah pun tidak ada hal-hal catatan negatif.
"Korban terkenal baik, tidak ada masalah di sekolah juga. Sebelum pulang dia salat dulu," ujarnya.
Kemudian, ia mengungkapkan jika siswa dari SMAN 31 yang terlibat dalam peristiwa itu kurang lebih sebanyak 8 orang, 1 meninggal, 1 luka ringan, sementara 6 orang lainnya tidak mengalami luka apapun.
"Ada 4 motor, kemungkinan siswa saya ada 8 orang, 1 meninggal dunia, 1 luka ringan, dan 6 orang lainnya aman. Kita sudah serahkan semuanya kepada pihak kepolisian," tuturnya.
Ia meminta agar pihak kepolisian setempat segera dapat mengadili para pelaku. Sehingga bisa memberikan efek jera kepada siswa-siswi lainnya agar peristiwa mengenaskan tersebut tidak terulang kembali.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, untuk terus memantau agar tidak ada dendam berkepanjangan antar pelajar ini," kata dia.