WahanaNews-Depok | Ketekunan dan komitmen menjadi kunci dalam mengembangkan usaha gedebong pisang, terlebih ketika peralatan masih secara manual. Mulai dari pencacahan bahan baku sampai pengeringan bahan baku, yang tentunya makan waktu lama.
Pernyataan itu yang disampaikan Haji Munir di Tambulong yang menjadi salah satu lokasi pusat UMKM Kota Depok di Kecamatan Tapos, untuk berbincang dan bertukar pikiran.
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
“Saya cacah (potong kecil-kecil) dulu sampai halus, potongnya juga sendirian di rumah, sambil dengar musik sholawatan biar semangat,”
Setelah mencacah semua gedebong pisang yang diambil dari kebun mininya di kawasan Sawangan, dia mulai mencuci gedebong pisang itu sampai bersih dan getahnya rontok.
Tak berhenti sampai disana, Haji Munir mulai mengambil pisau andalannya untuk mencacah gedebong pisang yang sudah bersih. Tak jarang juga sang istri membantu dirinya sekaligus membakar semangatnya yang sudah berusia lanjut.
Baca Juga:
Lebih Dekat dengan Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh: Dari Gowes, Sambangi Warga Bantaran Kali
Memang semangatnya saat menjelaskan proses pembuatan tidak sedikitpun terlihat usianya. Justru semangat muda yang membara dalam memberikan pelajaran ke paea wartawan yang ada saat itu untuk terus bergerak produktif.
“Saya jalani semua ini ikhlas, dan berserah pada sang Pencipta. Insya Allah berkah untuk sesama dan untuk saya,”
Setelah semua usai, masih ada tahapan penjemuran agar Cepis Dbong miliknya nikmat seperti keripik, garing tidak alot dan hasilnya maksimal. Semua tergantung cuaca, kalau panas terik hanya satu hari bisa diangkat tapi kalau cuaca mendung atau hujan, berarti lebih bersabar lagi sampai cuaca bersahabat.