WahanaNews Jabar-Banten | Jika kalian pecinta anime, pasti sering melihat senjata pedang Katana atau lebih dikenal dengan pedang Samurai. Khususnya jika kalian pecinta "Rurouni Kenshin", pasti kalian mempunyai anggapan bahwa pedang yang paling tajam di dunia adalah pedang Samurai.
Namun, pada faktanya, sejarah menceritakan bahwa pedang paling tajam dan kuat yang pernah dibuat adalah bukan pedang Samurai, melainkan pedang Damaskus. Pedang Damaskus memang tidak sepopuler pedang Samurai, tetapi dari segi ketajaman dan kekuatan, pedang Damaskus lebih unggul jika dibandingkan dengan pedang Samurai. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pedang Damaskus, yuk, kita simak ulasan berikut.
Baca Juga:
Belanda Bangkit, Menang 2-1 atas Turki di Euro 2024 Berlin
1. Berasal dari kota Damaskus
Sudah dapat ditebak dengan mudah dari nama pedang ini berasal. Pedang Damaskus merupakan pedang yang berasal dari kota Damaskus, ibu kota negara Suriah. Secara geografis, negara Suriah berada di benua Asia Barat. Letak nagar Suriah berbatasan langsung dengan Turki, Irak, Yordania dan Laut Tengah.
2. Pedang Damaskus sangat tajam dan kuat
Baca Juga:
Timnas Turki Menang Melawan Georgia di Euro 2024 Skor 3-1
Sampai saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa pedang paling tajam dan paling kuat di dunia adalah katana atau pedang samurai. Anggapan ini mungkin disebabkan katana sangat populer dan sering muncul dalam sebuah film. Namun, sejarah mencatat pedang yang paling tajam dan paling kuat yang pernah ada adalah pedang Damaskus.
Ketajaman pedang Damaskus pernah diceritakan bahwa jika pedang dalam posisi diam, lalu dijatuhkan sehelai rambut dan mengenai pedang, maka rambut itu akan terbelah. Diceritakan juga bahwa pedang ini dapat membelah batu tanpa merusak pedang. Dari gambaran ini sudah sangat jelas betapa tajam dan kuatnya pedang Damaskus ini.
3. Material yang digunakan dalam pembuatan pedang Damaskus
Di kota Damaskus terdapat baja yang berbeda dengan baja di tempat lain. Baja ini dinamakan baja Damaskus, sesuai asal baja ini ditemukan. Baja ini memiliki memiliki sifat superplatis, yaitu kemampuan deformasi tetap tanpa retak yang bisa mencapai 1000 persen. Baja Damaskus inilah yang digunakan sebagai bahan baku untuk membuat pedang Damaskus.
Selaian penggunaan baja damaskus, pembuatan pedang ini juga menambahkan baja wootz dalam proses penempaanya. Baja wootz ini mengandung carbon nanotube (CNT) yang kekuatannya 20 - 30 kali kekuatan baja paling kuat. Dari kombinasi penggunaan dua material ini, tidak heran jika pedang Damaskus menjadi pedang paling tajam dan paling kuat yang pernah ada.
4. Sebagai senjata mematikan pada Perang Salib ke-3.
Pada tahun 1189 - 1192 terjadi perang yang sangat legendaris, yaitu Perang Salib ke-3. Perang ini melibatkan tentara Kristen dan tentara Muslim yang memperebutkan kota Yerusalem. Tentara Kristen dipimpin oleh Richard the Lionheart, sedangkan tentara Muslim Shalahuddin Al-Ayyubi. Perang ini dimenangkan oleh tentara Muslim.
Salah satu kunci kemenangan tentara Muslim adalah senjata andalan yang digunakan oleh Shalahuddin Al-Ayyubi, yaitu pedang Damaskus. DIceritakan pada Perang Salib ini, pedang Damaskus mampu memotong pedang tentara Kristen dan mampu dengan mudah merobek baju besi yang dikenakan tentara Kristen, bahkan pedang Damaskus juga mampu membelah tameng lawan.
5. Pedang Damaskus tidak akan pernah bisa dibuat ulang
Karena dikenal dengan ketajaman dan kekuatannya, banyak ahli pedang saat ini yang ingin membuat ulang pedang yang membawa kemenangan tentara Muslim pada Perang Salib ke-3 ini. Dari banyaknya ahli pedang yang mencoba membuat pedang Damaskus, tidak ada satu pun yang mampu membuat pedang Damaskus dengan ketajaman dan kekuatan yang sama seperti pedang Damaskus yang digunakan oleh Shalahuddin Al-Ayyubi. Hal ini disebabkan tidak tersedianya lagi bahan baku pembuat pedang Damaskus, yaitu baja wootz.
Dari uraian tadi, cukup jelas mengapa pedang Damaskus menjadi pedang yang paling tajam dan kuat yang pernah dibuat. Namun, sayangnya bahan baku untuk membuat pedang ini sudah habis, sehingga pedang ini tidak bisa dibuat ulang. (JP)