Jabar.WahanaNews.co - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar) berupaya menstabilkan harga beras agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya dengan terjangkau.
Menurut Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, berbagai upaya yang akan dilakukan di antaranya, komoditas beras dilakukan pengecekan ketersediaan beras Bulog ke Gudang Bulog.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Bekasi Hadiri Malam Sinergitas Antara DPRD dan Pemerintah Daerah
"Memastikan cadangan pangan pemerintah daerah, mendorong Bulog untuk melakukan distribusi beras SPHP melalui ritel dan toko modern, melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM)," ujar Bambang, dikutip Kamis (7/3/2024).
Ia menjelaskan, adapun terjadi penurunan yaitu beras medium, beras premium, cabe rawit merah, cebe merah tanjung. Saat ini, harga beras medium turun dari Rp15.500 menjadi Rp15.000, di atas HET sebesar 37,6 persen.
"Hal itu disebabkan masih musim tanam, sehingga produksi beras cenderung lebih rendah. Sementara, beras premium turun dari Rp17.250 menjadi Rp17.000 dari HET sebesar 22,3 persen," imbuhnya.
Baca Juga:
Momen CFD, Pj Wali Kota Bekasi Kampanyekan Stop Kekerasan Perempuan dan Anak
Bambang mengungkapkan, meski harga beras masih belum stabil, pencapaian inflasi Kota Bandung bulan Februari 2024 sebesar 1,95 persen (YoY). Inflasi Kota Bandung ini, kata dia, yang terendah di antara sepuluh kabupaten dan kota se - Jawa barat, yang menjadi sampel perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS).
"Adapun andil inflasi bulan Februari yaitu beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam, minyak goreng hingga kentang. Kalau turut andil deflasi cabai rawit dan bawang merah," bebernya.
Bambang menuturkan, terdapat 8 rekomendasi saat rapat koordinasi HKBN 2024. Salah satunya ketersediaan 12 pangan pokok menjelang bulan ramadan dan Idulfitri mencukupi.