"Tadi saya sampaikan kepada perwakilan KPU, mohon agar para anggota KPPS yang ada di TPS diberikan kewenangan seandainya terjadi bencana untuk melakukan tindakan - tindakan yang harus diambil. Jadi tidak perlu menunggu lama - lama lagi untuk mengambil tindakan yang perlu dilakukan," katanya.
Dikatakan Bey, Kabupaten Bogor paling rawan bencana di Jabar, tapi kewaspadaan harus dilakukan di semua daerah tanpa terkecuali. Saat ini 1.800 personel BPBD telah siaga di setiap kecamatan dibantu TNI, Polri dan para relawan.
Baca Juga:
Gubernur Diminta Evaluasi Ulang Proses Tender Perawatan Gedung Dinas Teknis Jati Baru
Terkait dengan kesehatan petugas KPPS, lanjutnya, belajar dari pemilu 2019 bahwa Dinas Kesehatan Jabar telah berkoordinasi dengan puskesmas di kabupaten dan kota.
"Jadi pada saat pemilu petugas puskesmas harus siap siaga, seharusnya siap siaga nanti kami minta koordinasi lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan mengatakan, apel besar ini merupakan inisiasi BPBD guna mendukung penyelenggaraan pemilu yang aman dari bencana. Sebelumnya BPBD telah melaksanakan pelatihan gabungan meningkatkan skill competition antara BPBD dan para relawan se-Jabar.
Baca Juga:
Pj. Gubernur Adhy: Selamat Menjalankan Tugas, Utamakan Kepentingan Rakyat
Dani menyebut ada dua momen krusial saat pemilu. "Khususnya pemungutan suara dan rekapitulasi suara," pungkasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]