JABAR.WAHANANEWS.CO — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi video dirinya yang menangis saat berada di kawasan Puncak Bogor pada Kamis (6/3/2025) lalu.
Ia menegaskan bahwa tangisannya muncul sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian gunung yang dianggap sakral oleh masyarakat Sunda dan Jawa.
Baca Juga:
Sekolah Swasta Gugat Dedi Mulyadi ke PTUN Bandung, Protes Aturan Rombel 50 Siswa
"Saya mungkin orang yang mengerti ajaran leluhur. Bagi orang Sunda dan Jawa, gunung itu sesuatu yang sakral, sesuatu yang dihormati," kata Dedi, dikutip Sabtu (8/3/2025).
Menurutnya, gunung adalah sumber kehidupan karena dari sanalah mata air mengalir, membentuk danau dan sawah yang menopang kehidupan manusia.
Ia pun menyoroti simbol tumpeng dalam budaya Sunda dan Jawa, yang mencerminkan penghormatan terhadap gunung sebagai pusat ekologi dan produksi.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Siap Diperiksa Polisi Usai Tiga Orang Tewas di Acara Pernikahan Putranya
Dedi mengaku tak bisa menahan kesedihan saat melihat gunung dirusak demi kepentingan komersial.
"Begitu menghormati gunung, sehingga ketika orang seenaknya membelah hutan hanya untuk kesenangan dan duit, saya nangis. Bagi saya, sebagai orang Sunda, martabat saya direndahkan," tegasnya.
Sebelumnya diketahui, video Dedi menangis di kawasan Puncak viral di media sosial. Banyak yang mempertanyakan alasan di balik emosinya dalam rekaman tersebut.