"Mari bersama-sama melaksanakan sebuah hal baik demi NKRI. Alhamdulillah kami (Ndaru) sebagai wadah untuk semua," katanya.
Permasalahan stunting yang ada di Indonesia menurut Guru besar Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad, Prof Keri Lestari bukanlah permasalahan kesehatan, melainkan permasalahan kelanjutan generasi bangsa menuju mewujudkan Indonesia emas 2045.
Baca Juga:
Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Barat dan Banten Tanam Ratusan Pinus dan Damar di Hutan Kabupaten Bogor
"Insya Allah kami akan menghadirkan Ndaru untuk masyarakat peduli stunting, salahsatunya dengan memberikan telur-telur ke setiap posyandu di kota Bandung agar anak-anak bisa mendapatkan asupan makanan bergizi. Banyak kota termasuk Bandung pun masih bermasalah soal sanitasi yang menjadi perhatian semua untuk mengentaskannya," ujar Prof Keri.
Aditya menegaskan, Ndaru ini sebuah wadah pemikiran dari abah Habib Lutfhi. Katanya, organisasi Ndaru tidak terafiliasi dengan partai apapun, namun Ndaru ini semua elemen ada di dalamnya.
"Kami (Ndaru) isinya lintas agama, budaya, dan suku sehingga DPW Jabar dan DPC-DPC yang ada di Jabar silakan bergabung bersama kami karena kami bukan organisasi satu agama, melainkan semua agama. Intinya, Ndaru ini wawasan kebangsaan yang ingin diwarisi dari abah Habib Lutfhi," kata Aditya.
Baca Juga:
Pilkada 2024 di Rutan Kelas I Kota Depok: Karutan dan Dandim 0508 Bilang Begini
Adapun alasan mengapa mengutamakan peduli stunting dan berantas radikalisme, Aditya pun menyebut pihaknya sudah berkeliling ke sejumlah wilayah, seperti Jateng dan Jabar yang ternyata ditemukan adanya stunting itu pasti adanya miskin yang ekstrem dan radikalisme.
"Jadi, antara stunting, kemiskinan ekstrem, dan radikal ada satu hubungan. Kenapa ada kasus stunting tinggi, pasti diawali karena adanya kemiskinan ekstrem. Jangankan gizi yang cukup, masalah sanitasi pun tak memadai di wilayah itu bahkan masih banyak yang BAB di sungai," ujarnya.
Sekretaris DPW Ndaru Jabar, Dandan Riza Wardana pun menyebut jika di kota Bandung masalah stunting masih cukup serius. Sehingga, tak heran masalah ini perlu diselesaikan bersama-sama, terlebih Dandan mengaku bergabung bersama Ndaru untuk serius menjalankan kebijakan-kebijakan pemerintah termasuk dalam memberikan asupan makanan bergizi kepada masyarakat.