WahanaNews-Jabar | Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, meminta pihak sekolah untuk mengatur waktu kedatangan dan kepulangan siswa, agar penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen tidak menimbulkan kerumunan.
"Yang perlu diperhatikan itu antara kedatangan dan kepulangan siswa, agar tidak menimbulkan kerumunan," kata Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Selasa, saat melakukan monitoring PTM 100 persen.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Baca juga: Wali Kota Cirebon minta PTM terapkan protokol kesehatan ketat
Agus mengatakan secara keseluruhan PTM 100 persen di Kota Cirebon, dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) telah berjalan.
Namun kata Agus, masih diperlukan adanya penyesuaian atau aturan terutama untuk kedatangan dan kepulangan siswa.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Hal tersebut lanjut Agus, agar pada waktu tersebut bisa diminimalkan adanya kerumunan, apalagi jumlah siswa tidak sedikit. "Sekolah bisa menjeda antara kelas satu serta lainnya, pada saat jam berangkat dan pulang," tuturnya.
Baca juga: Pemkot Cirebon mulai laksanakan PTM 100 persen di sekolah menengah pertama
Pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Cirebon sudah dimulai pada Senin (10/1), namun masih dibatasi yaitu untuk tingkat SMP, dan SMA saja, sedangkan tingkat SD, masih 50 persen.
Sementara Kepala SMPN 1 Kota Cirebon Lilik Agus Darmawan mengatakan terdapat 1.000 lebih siswa yang saat ini sedang belajar, mereka telah masuk untuk PTM 100 persen.
"Mulai kemarin kita sudah menjalankan PTM 100 persen, memang untuk kedatangan dan keberangkatan perlu diatur ulang, sesuai arahan Pak Sekda," katanya. [afs]