WahanaNews-SUMEDANG | Polemik yang terjadi pada proyek strategis nasional pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) hingga saat ini masih belum terselesaikan.
Berdasarkan informasi yang beredar, Tol Cisumdawu akan beroperasi pada akhir Oktober 2022 sampai pintu tol Cimalaka, Sumedang.
Baca Juga:
Gerindra Prediksi Jumlah Paslon yang Muncul di Pilkada Sumedang 2024, Heri Ukasah: Kemungkinan Banyak
Menanggapi segala polemik yang terjadi, Anggota DPRD Jawa Barat asal daerah pemilihan (Dapil) Sumedang-Majalengka-Subang (SMS) Heri Ukasah Sulaeman meminta pemerintah agar bisa memfasilitasi masyarakat terdampak pembangunan Tol Cisumdawu.
"Itu urusan pemerintah daerah untuk cermat menghadapi situasi seperti saat ini. Kalau bisa dipanggil kenapa masih ada permasalahan," ujarnya usai menghadiri Sosialisasi Sketsa Kebangsaan 4 Pilar di Kantor DPC Partai Gerindra Sumedang, Sabtu (17/9/2022).
Heri yang juga merupakan Ketua Gerindra Kabupaten Sumedang menegaskan agar pemerintah daerah tidak terlalu santai dalam merespon gejolak yang terjadi pada masyarakat terdampak Tol Cisumdawu.
Baca Juga:
Heri Ukasah Bagikan Sembako kepada Korban Banjir Bandang di Desa Sukadana Sumedang
"Pemerintah jangan terlalu santai. Jangan sampai permasalahan di Jatigede terulang kembali di Cisumdawu," ungkapnya.
Sementara itu, walaupun terkait proyek Tol Cisumdawu bukan menjadi kewenangan pemerintah daerah, Heri berharap pihak Pemda dapat memfasilitasi kebutuhan dari masyarakat.
"Pemerintah Sumedang harus pro aktif memfasilitasi masyarakat kalaupun bukan kewenangan Sumedang," terangnya.
Heri juga menambahkan, bilamana permasalahan belum ada titik temu, sebaiknya pembukaan akses tol hingga Cimalaka jangan dulu dibuka.
"Selesaikan dulu, cari solusi terbaik untuk masyarakat. Jangan sampai malah terjadi ekses di masyarakat seperti demo dan lain sebagainya," tutupnya. [rsy]