“PLN saat ini kemungkinan akan menghadapi masuknya jumlah listrik sebesar 7 GW di 2022 akhir sampai awal 2023 juga akan mendapatkan manfaat karena akan mengurangi akses listrik,” kata dia.
Hingga kini, PT WIKA Industri Manufaktur atau Wima mengklaim mempunyai kapasitas terpasang mencapai 200 unit per hari, atau sekitar 50.000 unit per tahun.
Baca Juga:
Diusung PDIP, Cabup Toba Poltak Sitorus Terang-terangan Dukung Bobby Nasution
Pada Maret lalu, Gesits telah menjalin kongsi bersama Gojek-Gogoro, PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), dan Pertamina untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Dalam hal program elektrifikasi, pemerintah pun telah menetapkan target produksi kendaraan roda dua dan tiga berbasis listrik mencapai 6 juta unit pada 2025. Sebaliknya, secara faktual, hingga kini hanya sedikit produk motor listrik yang memenuhi target tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Target minimum nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi kendaraan roda dua atau tiga mengacu pada Permenperin No.6/2022 yang mengatur peta jalan industri kendaraan listrik, spesifikasi, sekaligus formulasi perhitungan TKDN.
Baca Juga:
Korupsi Jalan di Toba Samosir, Kejati Sumut Tetapkan 1 Tersangka Kasus
Untuk produk roda dua dan tiga, TKDN dipatok hingga 40 persen sampai dengan 2023, kemudian 60 persen pada periode 2024 hingga 2025, serta minimum 80 persen dimulai pada 2026 hingga 2031.
Hanya beberapa gelintir produk motor listrik yang menggapai target TKDN tersebut. Adapun motor listrik Gesits G1 milik PT Wika Industri Manufaktur juga telah mengantongi sertifikat TKDN bernomor 810/SJ-IND.8/TKDN/4/2021. Gesits G1 yang dirakit di Bogor, Jawa Barat itu telah mencapai nilai TKDN 46,73 persen.[zbr]