WahanaNews-Jabar | PLN UID Jawa Barat akan mengonversikan 1 juta unit kompor induksi bagi masyarakat pada 2023 mendatang. Pasalnya, sampai saat ini harga energi yang berasal dari impor masih cukup mahal.
Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UID Jabar, Rino Gumpar Hutasoit, mengatakan bahwa dengan menggunakan kompor induksi, bisa menghemat hingga 20 persen. Sementara, bahan bakar listrik bagi kendaraan bisa dihemat hingga 80 persen.
Baca Juga:
Tambah Daya Listrik Industri Nikel di Kalimantan Timur, PLN Terus Dukung Hilirisasi
"Energi yang saat ini impor seperti gas harganya cukup mahal bisa mencapai Rp500 triliun sehingga dilakukan upaya agar menggunakan energi yang ada di Tanah Air. Salah satunya listrik yang kapasitasnya di atas normal," jelas Rino kepada wartawan dalam acara lomba masak menggunakan kompor induksi sebagai rangkaian HUT Jabar ke-77 di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat sore (19/8/2022).
Menurutnya, PLN sudah membangun jaringan listrik sebesar 23 Mega Watt dengan cadangan listrik sekitar 50 persen yang ada di daerah saat ini. Jika tidak digunakan secara maksimal untuk mengonversi energi fosil menjadi energi terbarukan, energi ini akan merugikan.
"Kapasitas energi ini akan bertambah terus hingga lima tahun ke depan," ujarnya.
Baca Juga:
Terus Dukung Hilirisasi, PLN Tambah Daya Listrik Industri Nikel di Kalimantan Timur
Salah satunya adalah dengan menggunakan kompor induksi agar mampu mengurangi energi impor menjadi energi domestik. Rino mengungkapkan, pendistribusian kompor induksi sebanyak 1 juta unit tersebut rencananya akan diberikan secara subsidi. Meskipun demikian, sampai saat ini pemerintah belum memutuskan hal tersebut.
Namun, Kementerian ESDM akan memberikan secara gratis sebanyak 53 ribu unit kompor induksi untuk wilayah Jawa Barat dengan instalasi yang sudah disiapkan PLN UIP Jabar.
"Mudah-mudahan untuk kompor induksi yang 1 juta unit pun dapat perlakuan yang sama," ujarnya.