Jabar.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) melakukan langkah-langkah strategis dalam mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT), seperti melakukan kerja sama dengan para pelaku industri untuk mendukung transisi energi bersih di Tanah Air.
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat memberikan layanan sertifikat energi terbarukan atau renewable energy certificate (REC) kepada pelaku industri. Kali ini, 10 mitra pabrik H&M Group melakukan penandatanganan jual beli REC dengan PLN.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Adapun 10 mitra pabrik H&M Group yang menandatangani jual beli REC yakni, PT C-Site Texpia, PT Minu Garment Sukses, PT Dreamwear, PT Kahatex, PT Panasia Jaya Abadi, PT Busana Indah Global, PT Royal Puspita, PT Doosan Jaya Sukabumi, PT Doosan Dunia Busana, dan PT Kreasi Garment Cirebon.
Kerja sama ini dengan 10 mitra pabrik ini sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah G20 untuk menekan emisi karbon dunia. Melalui REC, PLN memastikan energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diaudit oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA.
Executive Vice President Retail PLN Regional Jawa Madura Bali, Abdul Farid dalam siaran persnya menyampaikan sangat menyambut baik komitmen H&M untuk mendorong penggunaan energi terbarukan melalui renewable energy certificate. Dan tentunya mengapresiasi keikutsertaan dari 10 mitra pabrik H&M yang pada hari ini hadir menandatangani perjanjian pembelian REC.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntable dan diakui secara internasional serta tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
Melalui REC, PLN menghadirkan opsi pengadaan untuk pemenuhan target sampai dengan 100 persen penggunaan energi terbarukan. Cara pengadaan atau pembeliannya pun relatif mudah, tidak memerlukan proses pengadaan yang panjang.
Sementara itu General Manager PLN , Agung Nugraha, menambahkan bahwa melalui REC, 10 mitra pabrik H&M akan menggunakan sekitar 60.000 MWh listrik berbasis EBT hingga 2026. Berdasarkan data PLN UID Jabar, sepanjang tahun 2021 hingga Maret 2022, hampir 92.000 MWh energi terbarukan telah dialihkan kepemilikannya kepada sejumlah pelanggan PLN UID Jabar melalui pembelian renewable energy certificate.