Jabar.WahanaNews.co | PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan pasokan listrik menjelang Lebaran 2022 sangat aman. PLN dinilainya berhasil menyeimbangkan pasokan dan demand, dengan reserve margin 30%.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa memang ada pergeseran beban dari kondisi biasa akibat adanya mudik lebaran.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Arus mudik angkanya lebih dari 20 juta. Tadinya dari kota kota besar seperti di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya bergeser ke daerah. Beban di Jakarta, Jabar, Jatim berkurang. Tapi diikuti dengan beban kenaikan di Jateng dan wilayah lain," ujar Darmawan dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan, ada penurunan di sektor industri dan bisnis yang berhenti beroperasi selama libur lebaran, tetapi ada peningkatan komsumsi rumah tangga.
Kendati demikian, Darmawan melaporkan bahwa pasokan listrik di seluruh wilayah Indonesia dipastikan memadai.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Saat ini, pembangkit listrik PLN menghasilkan total 64,3 GigaWatt (GW), sementara beban puncak yang dideteksi oleh PLN di kisaran 30 GW hingga 31 GW, sehingga, dari sudut pandang kami, kebutuhan listrik Idul Fitri akan aman, terlebih misalnya di Jawa-Bali pasokan mencapai 32 GW sementara beban pucak hanya 19,5 GW. Jadi, masih cukup," terangnya.
Sementara itu, daya pasok listrik PLN di wilayah Sumatera-Kalimantan mencapai 10,4 GW dengan beban puncak 7,76 GW. Kemudian, pasokan listrik Sulawesi, Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara mencapai 3,5 GW, sementara beban puncak 2,9 GW.[gab]