Jabar.WahanaNews.co | Tercatat, sudah 76 tahun Perusahaan Listrik negara menerangi Indonesia. Tapi tidak banyak mengetahui tentang sejarah bagaimana awal mula perkembangan listrik di Indonesia.
Untuk itu, Komisaris PLN Eko Sulistyo pun menulis buku berjudul ‘Jejak Listrik di Tanah Raja’ yang berupaya mengungkap sejarah itu. Buku ini menggambarkan sejarah kelistrikan mulai 1901 hingga 1957.
Baca Juga:
4 Desa di Pulau Timor Kini Teraliri Listrik PLN 24 Jam
Selain itu, untuk mengenalkan sejarah tersebut kepada masyarakat terutama generasi milenial penerus bangsa, PLN pun menggelar Bedah Buku dan Diskusi di sejumlah kota di Indonesia, salah satunya Bandung. Dalam acara Bedah Buku dan Diskusi kali ini digelar PLN bersama Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) di NuArt Sculpture Park Bandung, Jumat (22/04/2022).
Eko Sulistyo hadir secara bersama General Manager PT. PLN (Persero) Jawa Barat Agung Nugraha, Dosen Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UNPAD Fadli Rahman, dan juga Penyair dan Esais Ahda Imran, serta Sekjen KAPT Achmad Fachruddin.
Dalam diskusi yang berlangsung interaktif ini, Eko berharap dengan adanya buku ini dapat menjadi pelecut bagi PLN untuk terus memberikan pelayanan maksimal. Memenuhi rasio elektrifikasi hingga 100 persen. Menyasar hingga wilayah terpencil di pelosok negeri.
Baca Juga:
Berhasil Tumbangkan Bandung BJB Tandamata, Jakarta Electric PLN Jaga Asa Tembus Final Four
“Ini menjadi penyemangat untuk kita semua. Kita akan terus mengejar rasio elektrifikasi hingga 100 persen,” kata Eko.
Eko menjelaskan tentang sejarah kelistrikan serta transformasi yang dihadirkan di Vostelanden alias wilayah kekuasaan kerajaan di Surakarta. Yakni, Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran yang dimulai pada 1901 hingga 1957.
Buku ini juga menceritakan bagaimana sejarah perusahaan listrik pertama paska kemerdekaan RI. Menurut dia, keberadaan listrik di tanah raja yang didirikan oleh Soloche Electriciteit Maatschappij (SEM) ini sangat penting, karena menjadi penanda zaman munculnya modernitas.