Jabar.WahanaNews.co - PT PLN (Persero) mengajukan penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2024 senilai Rp5,86 triliun untuk melistriki 2.097 desa di seluruh Indonesia dan mencapai target Rasio Desa Berlistrik (RDB) sebesar 96,19 persen.
Usulan PMN tahun anggaran 2024, lanjutnya, 100 persen akan dimanfaatkan untuk program listrik desa yang akan dinikmati oleh 192.446 pelanggan di 2.097 desa melalui 11 ribu kms jaringan distribusi di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Jaga Pilkada Serentak, PLN UID Jabar Siagakan Lebih dari Empat Ribu Personil
“Total pembangunan jaringan tegangan rendah sepanjang 4.363 kilometer sirkuit (kms) dan jaringan tegangan menengah (JTM) lebih dari 7.589 kms,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/9/2023) kemarin.
Darmawan merinci, distribusi dan listrik desa tersebut adalah untuk Sumatera dengan nilai alokasi PMN Rp0,98 triliun yang akan melayani pembangunan listrik di 298 listrik desa.
Lalu, penyambungan di 453 listrik desa di Kalimantan dengan total alokasi sebanyak Rp2,31 triliun, Sulawesi dengan 328 listrik dengan senilai Rp0,89 triliun.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Kemudian, untuk penyambungan listrik di 647 listrik desa yang berada di Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara akan membutuhkan alokasi Rp1,55 triliun. Sedangkan untuk 351 listrik desa di Jawa dibutuhkan PMN Rp0,13 triliun.
Adapun untuk mengoptimalkan penggunaan PMN, PLN telah memperbaiki tata kelola listrik desa, mulai dari tahap perencanaan hingga eksekusi sehingga, Program Listrik Desa menjadi lebih terukur dan tepat sasaran.
“1,5 tahun lalu saya mengumpulkan general manager unit wilayah di seluruh Indonesia dan saya menanyakan berapa banyak desa yang belum dilistriki. Mereka tidak bisa menjawab apalagi lokasinya ada di mana, saya menanyakan bagaimana cara menyambung listrik juga masih agak sulit, untuk itu kami sudah memperbaiki tata kelola,” ungkapnya.