WahanaNews Jabar | Penyakit menular dan penyakit tidak menular masih menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk segera dituntaskan. Tidak hanya pemerintah, perlu keterlibatan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan penyakit di Indonesia, kali ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggandeng PT Pfizer. Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan upaya promotif dan preventif kesehatan sebagai bagian dari ikhtiar mewujudkan Indonesia Sehat.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Hal tersebut diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha dan Policy and Public Affairs Director PT Pfizer Indonesia, Bambang Chriswanto. Penandatanganan dilakukan pada Jumat (1/10) di Gedung Kemenkes, Jakarta.
Nota kesepahaman ini meliputi upaya peningkatan promosi kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat, komunikasi, informasi dan edukasi dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit pneumonia; kanker payudara metastasis dan kanker paru; manfaat imunisasi bagi masyarakat; peningkatan pengkajian dan pengembangan ekosistem pendidikan bioteknologi kesehatan; peningkatan kapasitas sumber daya manusia; dan bidang kesehatan lainnya.
Fokus kerjasama ini memperhatikan aspek kondisi saat ini. Dalam hal penyakit pneumonia, penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang mengganggu peningkatan derajat kesehatan anak Indonesia.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020, penyakit infeksi menjadi penyumbang kematian pada kelompok anak usia 29 hari – 11 bulan. Sama seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2020, pneumonia dan diare masih menjadi masalah utama yang menyebabkan kematian; pneumonia 14,5% dan diare 9,8%.
Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020 juga menunjukkan angka prevalensi pneumonia pada balita tinggi yaitu 3,55 per 100 balita. Hal ini berarti, 3 4 dari 100 balita, menderita pneumonia.
Dalam hal kanker payudara, menurut data GLOBOCAN 2020, penyakit tidak menular ini menempati peringkat teratas kejadian baru kanker di Indonesia dengan 65.858 kasus baru dan 22.430 kematian. Adapun lebih dari 80% kasus pasien saat didiagnosis pertama kali ditemukan berada pada stadium yang lanjut atau metastatik, di mana upaya pengobatan sulit dilakukan.