WahanaNews Jabar | Kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi telah melandai yaitu telah berada di angka 98,58 persen (per tanggal 13 September 2021), namun warga tak boleh lengah karena, kini Harus Ganti Waspada Menghadapi DBD (Demam Berdarah Dengue) yang angka kasusnya cukup tinggi.
Merujuk pada hasil rilis dari Seksi pencegahan dan Pengendalian serta Penyakit Menular Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada Agustus 2021.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Kasus DBD di Kota Bekasi telah mencapai 1.554 jiwa, angka tersebut terhitung mulai dari bulan Januari hingga Agustus 2021.
"Data hingga Agustus 2021, Total saat ini terdapat 1.554 orang terkena DBD di Kota Bekasi. Tentunya kita harus tetap waspada, mengingat kasus tersebut naik setiap bulannya dan mencapai 100 orang lebih," terang Kepala dinas kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati. Selasa (21/09) lalu.
Tanti mengatakan bahwa kasus tersebut naik sejak bulan Mei 2021 yang telah mencapai 471 orang, dan Kecamatan Bekasi Utara merupakan lokasi yang memiliki kasus DBD terbanyak.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Jika melihat dari angka kasus DBD yang paling tinggi berada di Kecamatan Bekasi Utara dengan 321 jiwa dan yang paling sedikit berada di Kecamatan Bantargebang hanya 4 jiwa hingga Agustus 2021,"ujar dirinya kembali.
Tingginya angka DBD di wilayah Kota Bekasi, turut ditanggapi oleh Ketua komisi Empat DPRD Kota Bekasi, yaitu Sardi Effendi.
Menurutnya sangat perlu adanya pencegahan penyebaran kasus DBD di kota Bekasi.