WahanaNews - Jabar | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyatakan, jalan penghubung antar desa di Kecamatan Leles yang sempat tertutup longsor akibat gempa Sukabumi sudah dapat dilalui kendaraan meski satu arah secara bergantian.
Kepala BPBD Cianjur, Dindin mengatakan, penanganan longsor masih menggunakan alat manual dilakukan petugas gabungan BPBD, TNI/Polri, Retana dan warga sekitar sambil menunggu alat berat dari dinas PUTR Cianjur yang terhambat karena kondisi jalan.
Baca Juga:
Kerja Sama Pemda dan Swasta Perbaiki Jalan Rusak di Asahan
"Memasuki hari kedua upaya petugas gabungan sudah berhasil membuka sebagian landasan jalan yang tertutup longsor sepanjang 50 meter dengan ketinggian lebih dari 2 meter, sehingga arus kendaraan sudah dapat melintas dan tidak lagi terisolir," katanya, dikutip Rabu (7/6/2023).
Pihaknya pun menargetkan, Rabu malam, jalan desa yang merupakan jalur utama aktivitas perekonomian warga di sejumlah desa di Kecamatan Leles itu, sudah dapat dilalui normal dari kedua arah setelah alat berat sampai ke lokasi.
Sedangkan, terkait rumah warga yang rusak akibat gempa di Kecamatan Leles, pihaknya sudah melakukan pendataan dan hanya satu rumah yang rusak sedang untuk sementara masih dapat dihuni sambil menunggu perbaikan yang dibantu pemerintah.
Baca Juga:
Amblas, Jalan Lintas Sidikalang-Dolok Sanggul Putus Total di Parbuluan
"Tidak ada yang mengungsi dari empat kepala keluarga yang rumahnya rusak ringan dan sedang, pada Selasa malam, sudah kembali menempati rumahnya. Hanya satu rumah yang rusak sedang kami minta pemiliknya untuk tetap waspada dan segera diperbaiki," katanya.
Dindin juga meminta untuk warga di seluruh wilayah Cianjur untuk tetap siaga dan waspada serta segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, terlebih ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam.
"Kami juga masih menyiagakan ratusan anggota Retana di setiap kecamatan untuk memantau dan melaporkan situasi di wilayah kerjanya masing-masing dan segera mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana," katanya.