Pada masa kepemimpinan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, ditetapkan tagline transformasi Polri Presisi yang merupakan abrevasi dari prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan.
“Konsep ini merupakan fase lebih lanjut dari Polri Promoter (Profesional, Modern dan Terpercaya) yang telah digunakan pada periode sebelumnya dengan pendekatan pemolisian berorientasi masalah (problem oriented policing),” ujar Suntana.
Baca Juga:
Upacara Virtual HUT Bhayangkara ke-76 Tahun 2022 Polres Subulussalam Berlangsung Khitmat
Dalam kepemimpinnanya, lanjut Suntana, Polri Presisi ditekankan dalam kemampuan pendekatan pemolisian prediktif (predictive policing), agar Polri mampu menakar kamtibmas melalui analisa berdasarkan pengetahuan, data dan metode yang tepat sehingga dapat dicegah sedini mungkin.
“Kata responsibilitas dan transparansi berkeadilan menyertai pendekatan pemolisian prediktif yang ditekankan agar setiap insan Bhayangkara mampu melaksanakan tugas Polri secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan,” ujar Mantan Kapolda Lampung itu.
Lebih lanjut Kapolda Jabar menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat khususnya Jawa barat jika dalam pelayanannya dirasa masih kurang.
Baca Juga:
HUT ke-76 Bhayangkara, Presiden: Kedepankan Pencegahan dalam Menjaga Kamtibmas
“Mohon maaf jika belum maksimal. Akan tetapi kami bertekad di kemudian hari akan memberikan yang terbaik kepada Jawa barat,” kata dia.
Suntana yakin, Polri bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, dibarengi dengan dukungan serta do’a dari seluruh stakeholder dan masyarakat.
"Tentu tantangan ke depan akan lebih berat seperti yang disampaikan oleh bapak presiden ada G20, perhelatan pilkada dan lain-lain. Jadi kepolisian tidak bisa bekerja secara maksimal tanpa dukungan dari seluruh masyarakat yang ada, khususnya para senior seperti teman-teman TNI,” pungkasnya. [tsy]