WahanaNews-Ciamis | Alan Hariri, Ketua Kelompok Kerja Operator Sekolah (Dapodik) Kabupaten Ciamis mengadu saat audiensi bersama Bupati Ciamis Herdiat Sunarya di Aula Pemda Ciamis, Selasa (14/6) kemarin.
Saat audiensi itu, Alan mengaku sejak tahun 2011 belum pernah mendapatkan honor dari Pemerintah Ciamis.
Baca Juga:
Cuaca Ekstrim Landa Ciamis, Bupati: Kita Harus Waspada
"Kami jujur dapat honor juga hanya dari anggaran BOS saja dengan bayaran tiap sekolah beragam dari Rp150 sampai Rp 300 ribu per bulan," papar Alan yang bekerja sebagai operator Dapodik di SMPN 1 Sukamantri itu.
Menurut Alan, operator Dapodik merupakan jantungnya sekolah. Jika operator Dapodik macet, kata dia, akan berpengaruh terhadap keseluruhan sistem sekolah.
Oleh karena itu, ia berharap para operator Dapodik yang jumlahnya cukup banyak di Ciamis dapat diperhatikan.
Baca Juga:
Herdiat Sunarya Ajak Masyarakat Ciamis Manfaatkan Lahan Terlantar Agar Produktif
"Karena jujur sejak 2011 kami belum pernah dapat honor sama sekali dari pemerintah daerah," paparnya.
Menurut Alan, total operator Dapodik di Kabupaten Ciamis sebanyak 1.178 orang, yakni 131 orang tingkat SMP, 745 orang tingkat SD, 302 tingkat TK.
"(Jumlah) itu belum terpasuk PAUD, Kober, TPA, SPS, PKBM dan SKB. Kami di sini sebagai jantungnya sekolah namun sama sekali belum pernah dapat honor dari pemerintah sama sekali," jelasnya.
Merespons pengaduan Alan, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, persoalan ini akan dikaji ulang dan diprioritaskan.
"Perlu digarisbawahi, kalau APBD atau anggarannya dan aturannya sudah ada, maka harus diserahkan per bulan saja, kenapa jadi triwulan," jelasnya.
Namun demikian, Bupati menjelaskan saat ini APBD Ciamis mengalami defisit. "Kalau ada minus keuangan, harus ada pengaturan cash flow. Peraturannya, mana yang harus segera (didahulukan) atau yang ditangguhkan. Ini pinter-pinternya BPKD Ciamis," ungkapnya. [tsy]