"Masalah kotoran hewan di Lembang hampir menyerupai kondisi lahan kritis di Cimenyan. Namun lahan kritis di Cimenyan sudah berangsur membaik karena terus dilakukan penanaman pohon keras."
"Sedangkan di Lembang sangat berpengaruh kepada ikon produksi susu yang mendunia, maka penertiban kotoran hewan perlu pembahasan yang lebih matang lagi," beber Eppy.
Baca Juga:
Tanggul Sungai Citarum Bekasi Jebol Setelah 1 Tahun Dibangun
Lebih jauh Kolonel Eppy menyebut, peran media yang selama ini berkolaborasi dengan Sektor 22 adalah corong untuk viralisasi kinerja Satgas sehingga hasilnya bisa terpublikasi dengan cepat.
"Terima kasih pada rekan-rekan media yang selama ini selalu setia membantu meng-up kinerja kami. Sehingga hasilnya sangat cepat terpublikasi, kami sangat terbantu oleh rekan-rekan media," pungkas Eppy.
Sementara itu, Dansektor 22 yang baru Kolonel Kavaleri Sugiono sangat siap melanjutkan progres pengerjaan pengembalian fungsi Sungai Citarum.
Baca Juga:
Hari Sungai Nasional, Yuk Jaga Sungai dan Hemat Air!
"Apa yang sudah dilakukan oleh Kolonel Eppy dan jajaran sangat luar biasa. Kita lihat perubahan baik daerah aliran Sungai Citarum yang dulu kotor sekarang jadi bersih. Begitu pun dengan penanganan bangunan liarnya yang terselesaikan dengan baik," kata Sugiono.
"Tak lupa juga, tanpa semangat kerja para anggota Satgas Citarum Harum Sektor 22, Dansektor tidak ada apa-apanya, oleh karenanya saya sangat mengapresiasi kinerja para Dan Subsektor ini."
"Mari ke depan kita melanjutkan gerakan Pak Eppy supaya sektor 22 lebih baik lagi," tambahnya. [tsy]