Jabar.WahanaNews.co - Awak media cetak, radio, televisi dan online yang tergabung dalam Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Provinsi Jawa Barat (Jabar), gelar diskusi dan buka bersama di Teras Cafe Front One Hotel Pasirkoja, Jalan Peta No 236-238, Kota Bandung.
Sejumlah anggota FWP Jabar, soroti maraknya kasus jual beli paksa sejumlah barang, yang dilakukan oknum yang mengatasnamakan media dan LSM, menjual berbagai produk dengan harga yang fantastis.
Baca Juga:
Forum Paguyuban Madina Gelar Acara Seminar
"Kami prihatin. Banyak kepala SMA dan SMK mengeluh kepada kami, pasalnya mereka dipaksa membeli produk seperti tenda yang harganya Rp 500 ribu dijual dengan harga Rp 4 jutaan. Ini keterlaluan. Kami akan mencoba melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, aparat penegak hukum dan Ketua MKKS, agar hal ini tidak terjadi lagi," kata Ahmad Mualif, Ketua Forum Wartawan Pendidikan Jabar, dikutip Senin (8/4/2024).
Menurut Ahmad, umumnya mereka berdalih memeriksa dana BOS, dan dianggap tidak transparan. Lalu ujung-ujungnya sekolah dipaksa untuk membeli produk yang mereka tawarkan.
"Itu modusnya soal dana BOS, tapi akhirnya pihak sekolah dipaksa beli barang dari mereka," ujarnya.
Baca Juga:
Forum Komunikasi STM Kota Perdagangan Gruduk PT Lonsum Bahalias Menuntut Pengadaan Lahan Wakaf
Ahmad mengatakan bahwa FWP Jabar, akan istiqomah dan eksis sebagai perkumpulan awak media yang memberitakan dan kontrol sosial untuk kemajuan dunia pendidikan.
Dijelaskan Ahmad FWP Jabar, akan terus mengembangkan sayap ke berbagai pelosok di 27 kabupaten/kota.
"Makanya kami akan melakukan kerja sama positif secara berkesinambungan dengan Dinas Pendidikan Jabar, LLDIKTI Wilayah IV, Disdik kota/kabupaten, satuan pendidikan, perguruan tinggi, aparat penegak hukum dan pihak-pihak yang peduli dengan kemajuan pendidikan di Jabar khususnya. Namun jangan alergi kami pun tetap akan memberikan informasi yang sesuai fakta dan data di lapangan," kata Ahmad.
"Pada kesempatan bulan penuh berkah ini pun semoga FWP Jabar semakin maju dan solid. Menjelang lebaran, kami pun mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, mohon maaf lahir dan batin," imbuhnya.
Sementara itu, anggota FWP Jabar, Bagoes Rinthoadi dari Arcom-Media Bela Negara turut berargumen. Menurut Bagoes hal tersebut harus segera ditindaklanjuti.
"Ini pemaksaan bisa dilaporkan ke pihak yang berwajib. Kalau memaksa sudah melanggar dan masuk tindak pidana dan bisa kena pasal," kata Bagoes.
Senada dengan Bagoes, Rengga Marliawan dari rri.co.id., menambahkan bahwa hal ini harus dikomunikasikan dan dipublikasikan secara masif, karena ini bisa mencoreng kami sebagai awak media yang betul-betul mencari berita dan melakukan kontrol sosial.
"Hal itu memalukan, mencoreng nama baik sebagai awak media yang sah tercatat di dewan pers," pungkasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]