JABAR.WAHANANEWS.CO — Bupati Subang, Jawa Barat, Reynaldy Putra Andita didampingi Wakil Bupati Subang meluncurkan Gerakan Ngabret Nyaah Ka Indung tingkat Kabupaten Subang, di Kantor Desa Ciater, pada Jumat 11 April 2025.
Kegiatan ini dihadiri Sekda, para Asda, Kepala BP4D, Kepala Dp2kbp3a, Kabag Kesra, Camat Ciater, Tp2kb, DPRD Kab Subang, BUMD, OPD secara langsung serta Kepala UPTD, Kepala Desa hingga seluruh Camat se-Kabupaten Subang secara virtual.
Baca Juga:
Denda Rp2,2 Miliar dan Penjara Menanti jika Abaikan Orang Tua di Arab Saudi
Asisten Daerah I, Rahmat Effendi mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi dari gerakan Nyaah Ka Indung Provinsi Jawa Barat, yang juga diluncurkan secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Kota Cianjur. Program yang akan dimulai di akhir April 2025 ini mewajibkan ASN dan BUMD memiliki I lansia binaan.
Adapun sasaran lansia adalah seseorang yang sudah berusia 60 tahun ke atas, yang secara umum lansia yang perlu mendapatkan penghormatan, perlindungan dan kesejahteraan terutama kaum ibu yang hidup dalam keterbatasan.
Dalam sambutannya, Bupati Subang Reynaldy mengaku dirinya memiliki pemikiran yang sama dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, bahwa kepeduliannya terhadap lansia merupakan elemen penting yang harus dijaga dan diurus.
Baca Juga:
Peduli Lansia Lewat Program “Kota Bekasi Sayang Bunda”, Tri Adhianto Wajibkan Pejabat Punya Ibu Asuh
Reynaldy mengatakan, tujuan program Ngabret Nyaah Ka Indung yakni, mewujudkan penghormatan, pelindungan dan pemenuhan dasar lansia; menguatkan nilai-nilai budaya Sunda dalam bentuk kasih sayang, kepedulian dan perhatian terhadap lansia; dan memberikan ruang ketertiban ASN, masyarakat dan lembaga sosial dalam pelayanan kepada lansia.
"Saya amat yakin tidak ada orang yang berbagi jatuh miskin," ujar Bupati, dikutip Senin (14/3/2025).
Program ini, kata dia, merupakan suatu program kepekaan bagi para ASN yang sudah mengabdikan dirinya untuk lebih peka terhadap lansia.
Lewat program ini, Reynaldy akan menjadikan Ngabret Nyaah Ka Indung sebagai tolak ukur kinerja ASN di kabupaten Subang. "Untuk melakukan sesuatu yang besar cukup dengan sesuatu yang kecil," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, program ini bukan hanya diwajibkan untuk ASN akan tetapi berlaku bagi BUMD di Kabupaten Subang, agar memberikan kenyamanan dan chemistry yang baik antara masyarakat dan pemerintah kabupaten Subang.
Reynaldy juga menegaskan kepada seluruh Camat hingga Kepala Desa untuk tidak ada lagi lansia yang rumahnya hancur, berobat susah serta di usia lanjutnya banyak memiliki beban.
[Redaktur: Mega Puspita]