Jabar.WahanaNews.co - Ratusan mahasiswa ITB kembali menggelar aksi dan protes keras, pasca diminta pembayaran UKT dengan memakai skema pinjaman online (pinjol).
Aksi di Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung ini menuntut pihak Rektorat menghapus skema pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan pinjol.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Para mahasiswa menggelar aksi dengan menggunakan almamater khas berwarna hijau serta membawa poster berisi tuntutan.
Salah satu perwakilan mahasiswa yang menyampaikan orasi, yakni Wakil Menko Sospol KM ITB, Mikail Dhafin menjelaskan bahwa aksi yang digelar ini bisa menggambarkan bahwa ITB sedang berada dalam kondisi tidak wajar atau tidak baik-baik.
“Kita gelar aksi, karena ITB sedang tidak baik-baik," tegas Mikail, Kamis (1/2/2024).
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Bukan hanya itu dalam orasinya pun dirinya bertanya kepada massa aksi yang hadir.
"Mahasiswa disuruh pinjol, setuju gak?" tanya Mikail dalam orasinya.
Para mahasiswa pun mendesak ingin menemui pihak rektorat. Dikarenakan kecewa atas kebijakan pihak ITB yang menyuruh mahasiswanya menggunakan pinjol untuk pembayaran.
"Seharusnya pendidikan yang mestinya dapat membebaskan akal sehat malah menjajah finansial mahasiswa dengan menganjurkan mahasiswa menggunakan pinjol untuk membayar UKT," ujar Mikail.
"Ini adalah kampus di mana setiap pertanyaan harus ada jawabnya, maka rektorat harus menjawab pertanyaan kita," imbuhnya.
Adapun dalam aksi tersebut, ada empat poin tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa diantaranya:
1. Memaksimalkan sumber (beasiswa) dan skema (keringanan dan cicilan UKT) penyelenggaraan dana lainnya yang tidak memberatkan mahasiswa;
2. Menyelenggarakan kebijakan yang transparan dan berkeadilan;
3. Menghapus opsi penyelenggaraan dana berupa pinjaman online berbunga;
4. Menjamin seluruh mahasiswa ITB untuk dapat mengisi FRS dan mendownload KSM.
[Redaktur: Mega Puspita]