Jabar.WahanaNews.co | Kenaikan harga Pertamax dan langkanya ketersediaan Pertalite di sejumlah SPBU, membuat para pengemudi ojek online (Ojol) di Kabupaten Majalengka mengeluh. Mereka mengaku keteteran dengan kondisi saat ini.
"Jelas kondisi sekarang sangat memberatkan sekali bagi Ojol mah. Pikir aja deh kang, sekarang ongkir diturunkan dari pihak pusat ditambah lagi sekarang pengeluaran bertambah. Ya, buat kebutuhan dapur mah tercekik atuh kita mah," kata Agung (26), salah satu driver ojol, Sabtu (2/4/2022).
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
Sesudah 2 pekan terakhir, menurut Agung, bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sulit didapatkan di daerahnya. Sesekali ia terpaksa harus membeli BBM jenis Pertamax.
"Saya nyari Pertalite kurang lebih udah 2 Minggu ini rasanya sulit sekali. Kadang-kadang mau enggak mau saya beli Pertamax, tapi ya gitu keuntungannya jadi berkurang," keluhnya.
Sementara, driver ojol lainnya Andre (40) berharap pemerintah mengatur ulang harga Pertamax agar normal kembali.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
"Kalau bisa atur lagi aja jangan sampai harga melambung seperti ini. Soalnya saya selalu pakai Pertamax," ucapnya.
Terpisah, pantauan di SPBU yang berlokasi di Jalan KH Abdul Halim, Majalengka. Harga Pertamax di mesin SPBU itu terlihat telah menerapkan harga baru. Hal ini seiring PT Pertamina (Persero) menetapkan harga BBM jenis Pertamax naik per 1 April 2022.
"Iya, udah harga baru mulai hari ini. Naik Rp 3.500 sekarang jadi Rp 12.500 per liter tadinya Rp 9 ribu per liter," ujar petugas.