JABAR.WAHANANEWS.CO — Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, BPBD Kabupaten Sukabumi, serta aparat setempat terus melakukan upaya penanganan dan pencarian korban pasca bencana tanah longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi pada Kamis (6/3/2025) pukul 19.00 WIB.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan mengatakan, tim berhasil menemukan dua orang korban dalam kondisi meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi tiga orang, sementara lima korban lainnya masih dalam pencarian.
Baca Juga:
Anggota DPR RI Maruli Siahaan Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Medan
"Tiga korban yang telah ditemukan terdiri dari satu warga Kecamatan Simpenan dan dua warga Kecamatan Palabuhanratu," ujar Anne, dikutip Minggu (9/3/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun, bencana yang dipicu oleh hujan deras ini juga menyebabkan kerusakan rumah sebanyak lima unit rusak ringan, enam unit rusak sedang, enam unit rusak berat, serta 145 unit rumah terendam. Selain itu, sebanyak 20 fasilitas umum dan fasilitas sosial terdampak.
Dampak terhadap masyarakat mencatat sebanyak 149 kepala keluarga atau 264 jiwa terdampak, sedangkan yang mengungsi sebanyak 146 kepala keluarga atau 304 jiwa. Terdapat tiga kepala keluarga atau sebanyak 10 jiwa yang masih dalam kondisi terancam. Sementara itu, perhitungan kerugian material masih dalam proses.
Baca Juga:
Bantu Pulihkan Kelistrikan di Sukabumi Pasca Bencana, PLN Bekasi Kirim 50 Personel
Sejumlah kecamatan yang terdampak cuaca ekstrem, tanah longsor, dan banjir di Kabupaten Sukabumi meliputi Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampang Kulon, dan Purabaya.
BPBD Jawa Barat pun mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan informasi terkait kebencanaan atau pantauan visual di wilayahnya kepada pihak berwenang guna percepatan penanganan.
[Redaktur: Mega Puspita]