WahanaNews-Sukabumi | Tebing yang berada di pinggir Sungai Cipada, Kota Sukabumi longsor. Tebing tersebut berdekatan dengan pemukiman warga dan nyaris mengenai salah satu rumah.
Ketua Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhami mengatakan, peristiwa itu terjadi lantaran cuaca ekstrem dan debit air yang deras. Air tersebut mengikis sebagian besar tanah bagian dalam tebing.
Baca Juga:
Diguyur Hujan, Bangunan Warga di Duren Sawit Jaktim Diterjang Longsor
Adapun longsor yang terjadi di Jalan Karamat, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi terjadi pada Selasa (13/9) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Proses evakuasi baru dilaksanakan hari ini oleh petugas BPBD.
"Dikarenakan terkikis air Sungai Cipada yang mengakibatkan longsornya tanah dan mengancam satu rumah," kata Imran, Rabu (14/9/2022).
Dia mengatakan, tebing yang longsor memiliki panjang sekitar 20 meter dengan ketinggian 10 meter. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, warga yang hampir terdampak memilih untuk tetap tinggal di rumahnya.
Baca Juga:
BPBD Kabupaten Solok Konfirmasi 15 Orang Tewas Akibat Longsor Eks Tambang Emas
"Penghuni masih bertahan di rumahnya, tidak mengungsi dan memilih bergeser ke bagian depan rumah karena bagian belakangnya saja yang rawan kena longsoran," ujarnya.
Pihak BPBD dan warga berencana akan melakukan kerja bakti membenahi tebing yang longsor dengan menggunakan batu dan beronjong. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor susulan.
"Rencana akan kerja bakti, warga, masyarakat juga BPBD untuk langkah selanjutnya meminimalisir longsor. Waktunya sedang dimusyawarahkan dengan warga sekitar. Nanti juga akan kami komunikasikan dengan dinas teknis lainnya," jelas Imran.
Ke depan, dia mengimbau warga agar tetap waspada terkait potensi bencana alam saat cuaca ekstrem. Terlebih, warga yang tinggal di dekat padanan sungai dan lain-lain.
"Kami informasikan untuk awal musim penghujan memang sudah ada peringatan dini dimulai September untuk wilayah Jabar jadi diimbau waspada bagi warga yang berada di bantaran atau padanan sungai atau tebing karena cuaca ekstrem mengguyur deras, dan air terus masuk ke dalam tanah sehingga rawan terjadinya longsor dan pergerakan tanah," tutupnya.[zbr]