WahanaNews-Sukabumi | Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warga provinsi itu untuk waspada siaga satu dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Hal itu ia saat meninjau lokasi banjir bandang di Kelurahan Jaya Raksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, pada Sabtu (19/2/2022).
Baca Juga:
Ukraina Buka 'Front Baru': 41 Pesawat Rusia Hancur, Kini Ledakkan Lagi Jembatan Krimea
Diketahui, Kota Sukabumi diguyur hujan deras dengan durasi sekitar empat jam pada Kamis (17/2/2022) sore hingga malam.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, banjir terjadi di 58 lokasi dan sisanya adalah bencana tanah longsor, termasuk bangunan roboh.
Bencana banjir menimbulkan dampak paling parah di Kelurahan Jayaraksa Kecamatan Baros tepatnya di sekitar Jembatan Merah, karena puluhan rumah warga tergenang air dengan ketinggian rata-rata mencapai pinggang orang dewasa, bahkan terdapat pula bangunan yang roboh diterjang banjir.
Baca Juga:
Dukung Rezim Zionis, Inilah Negara-negara Superpower di Balik Iron Dome
Selain itu, banjir di wilayah ini, merenggut satu orang korban jiwa dan dua orang korban lainnya mengalami luka.
Emil, sapaan Ridwan Kamil mengingatkan dengan kondisi cuaca seperti ini, warga Jabar harus bersiaga.
Karena, menurut perkiraan BMKG musim penghujan akan berlangsung hingga akhir Maret.
"Musim penghujan masih berlangsung sampai akhir Maret. Jadi harus siaga satu sampai akhir Maret," katanya.
Emil juga meminta Wali Kota Sukabumi untuk waspada menyiapkan berbagai langkah mitigasi dan antisipasi.
Mengingat, hujan akan kembali mengguyur wilayah Jabar.
"Oleh karena itu saya titip ke Pak Wali, tim dari keamanan wilayah masing-masing harus waspada karena ada korban jiwa satu kemarin. Mudah-mudahan tidak terulang lagi, saya turut berduka cita," ujarnya.
Adapun bencana banjir yang melanda Sukabumi kali terakhir terjadi pada tahun 1990-an.
Emil menganalisis banjir besar yang terjadi tahun ini ada kaitannya dengan durasi hujan besar yang lama.
"Ini nanti harus diteliti juga soalnya kalau dari laporan terakhir banjir besar ini pada tahun 1990-an, berarti ini kan cuaca ekstrem dari jam 2-8 hujan besar tidak berhenti tentulah tidak lazim. Kita akan cek ke BMKG apakah akan ada skema yang sama di masa depan supaya kita lebih waspada," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Pemprov Jabar menyalurkan bantuan Rp 1,5 Miliar untuk korban banjir.
Bantuan itu diberikan khusus untuk seluruh korban yang terdampak di Kampung Tugu, Kelurahan Jaya Raksa.
Dari total bantuan Rp1,5 miliar untuk merehabilitasi rumah warga, Pemprov Jabar juga menyerahkan Rp500 juta dari dana umat.
"Nantinya buat rehabilitasi pembangunan sedang dihitung dulu oleh aparat terkait setempat. Bantuan dari Pemda Provinsi Jabar Rp1,5 miliar, ditambah Rp500 juta dari zakat-zakat orang baik yang menitipkan ke saya jadi total Rp2 miliar," tuturnya.
Emil juga meminta Kapolda Jabar Irjen Suntana dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi agar merespons bencana ini dengan melakukan tindakan tanggap darurat mengangkat material oleh alat-alat berat yang melanda rumah warga.
"Ternyata ada banyak sekali rumah yang rusak berat, tanggap darurat saya titipkan kepada Pak Wali dengan tim dibantu TNI/Polri hari ini dan Insya Allah besok beres dengan tim yang Pak Kapolda akan kerahkan," cetusnya. [kaf]