WahanaNews-Sukabumi | Diberitakan sebelumnya, santriwati berinisial EJ (16) buat geger warga Sukabumi karena dikabarkan hilang.
Pasalnya, EJ mengaku kepada temannya dibawa oleh sopir angkot padahal ia ditemukan di Jakarta tuk bekerja sebagai asisten rumah tangga atau pramusiwi (baby sitter).
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Kapolsek Sukalarang Resort Sukabumi Kota AKP Asep Jenal Abidin mengatakan, EJ meninggalkan rumah pada Senin (23/5) lalu dengan membawa bekal kurang lebih Rp200 ribu.
Mengenai kabar sopir angkot membawa EJ, Asep menjelaskan kronologi yang sebenarnya.
"(Dugaan sopir angkot membawa lari) tidak ada karena itu faktor sebetulnya bahwa ketika diberhentikan sopir itu tidak mendengar suara penumpang yang minta menghentikan kendaraan. Karena tidak berhenti angkotnya, akhirnya dia berubah pikiran," kata Asep di Polsek Sukalarang, Jumat (27/5).
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Dia mengatakan, setelah melewati daerah Sukaraja, EJ menginap selama dua malam di sebuah losmen daerah Kota Sukabumi.
Kemudian, karena bekalnya habis dan tidak ingin kembali ke rumah, EJ nekat untuk mencari pekerjaan di Jakarta Pusat.
"Karena dia udah tidak punya uang, setelah dia tidak punya uang dia berpikir untuk mencari pekerjaan. Dia ke temennya ada yang ngasih tahu menghubungi saudara ini dan dia ditanya mau jadi IRT? Jawabannya mau," imbuhnya.
Kemudian, EJ pergi ke daerah Warung Kiara, Kabupaten Cianjur dan berangkat ke Jakarta.
Asep mengatakan, EJ sempat melakukan pemalsuan data identitas diri agar diterima bekerja.
"Dia menggunakan identitas data di hpnya, mengecek orang tua siapa, dia nyari orang tua di sana untuk diakui sebagai ibunya, maka agen pencari kerjanya itu percaya karena datanya ada dan ibu itu mengaku sebagai ibunya," ujarnya.
Polisi menegaskan, EJ tidak ke Jakarta bersama pacarnya. Berbeda dengan kabar yang beredar di media sosial.
"Nginep di penginapan biasa, sendiri bukan sama cowok, ke Jakarta juga tidak sama pacar," ungkapnya.
Sementara itu, alasan dia meninggalkan rumah karena tidak ingin tinggal di pesantren.
"Jadi alasan sementara yang kami dapatkan bahwa saudara EJ ini karena sekolah sambil mesantren, hatinya ini tidak menginginkan untuk dia pesantren," kata Asep.
Berupaya Kabur Tiga Kali
Kanit Reskrim Polsek Sukalarang Polres Sukabumi Kota Iptu Hendra Gunawan menambahkan, EJ sudah melakukan upaya kabur dari rumah selama tiga kali.
Pada saat ditemukan, posisi yang bersangkutan sudah bekerja di majikannya daerah Mangga Dua.
"Katanya cuman ngasuh anak kecil. Jadi Rabu (25/5) pagi saat ibunya laporan dia sudah dijemput di Warung Kondang lalu berangkat langsung ke majikannya di Mangga Dua," kata Hendra.
"Rabu sorenya dia sudah mulai kerja, Kamis (26/5) pagi dia diajak majikannya ke Tangerang lalu balik lagi ke rumahnya," sambungnya.
EJ mengaku berangkat ke Jakarta secara spontanitas.
"Spontan karena dia bawa uang Rp200 ribu lebih dan menginap Rp 100 ribu per malam selama dua hari. Jadi dia berpikir 'saya harus dapat uang dengan bekerja," pungkasnya.
Saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman kepada yang bersangkutan.
Sekedar diketahui, EJ berhasil ditemukan Sat Reskrim Polsek Sukalarang di Mangga Dua, Jakarta Pusat dan tiba di Sukabumi pada pukul 00.10 WIB dini hari tadi. [non]