WahanaNews-Sukabumi | Pasangan ibu dan anak di Sukabumi bernama Rina Desti Wijaya (27) dan Aisyah Dzianisa Wijaya (3) sempat dinyatakan hilang pada Juni 2022 lalu. Keduanya kini sudah kembali ke pelukan keluarga.
Diketahui, keduanya meninggalkan rumah sejak Sabtu (18/6) lalu. Setelah pamit pergi ke Timezone Citimall, keluarga menduga keduanya dibawa kabur oleh pacar Rina berinisial R hingga akhirnya lokasi mereka diketahui dan dijemput ke Balikpapan.
Baca Juga:
Anda Sulit Mengontrol Emosi? Sains Ungkap Rahasianya
Adik kandung Rina, Rosa (20) mengatakan, mulanya Rina menelepon dengan maksud meminta untuk dijemput. Selama di Balikpapan, ia dipaksa bekerja di sebuah rumah makan oleh sang pacar.
"Kakak saya telepon ayah minta dijemput sambil nangis-nangis katanya minta dijemput, terus hari Kamis (4/8) baru ngasih alamat. Minta jemput pake handphone orang, karena hpnya enggak ada, ATM dipegang sama si laki-lakinya, terus kakak saya ngakalin pakai hp orang tapi kartu punya dia," kata Rina, Senin (8/8/2022).
Lebih lanjut, setelah mendapatkan alamat kosan dan tempat bekerja, Rina langsung berangkat menjemput keduanya menggunakan pesawat terbang dan tiba di Sukabumi pada Jumat (5/8) sekitar pukul 03.00 WIB.
Baca Juga:
Akibat Perang, 70 Ribu Lebih Tentara Israel Dilaporkan Alami Cacat
"Pengakuannya ngekos di sana terus kerja di rumah makan dekat bandara. Kerja disuruh (R) sambil bawa anak. Tempat kerja itu kenalan cowoknya, cowoknya lama di sana," ujarnya.
Kepergian keduanya membuat keluarga terpukul. Apalagi mereka pergi tanpa ada kabar dan dalam kondisi sakit. Menurutnya, Rina dan keponakannya itu diimingi hidup mewah.
"Setahu saya dari awal diiming-imingi, waktu itu kan sempat kelacak di hp nya, disuruh kabur saja, bilangnya di rumah tuh kaya neraka. Diiming-iming hidup senang, saya tuh (kerja) pelayaran ini itu, terus disuruh bawa KK dokumen penting," tutur dia.
Alami Trauma
Rosa mengungkap kondisi terkini kedua anggota keluarganya itu. Pasca dipaksa bekerja dan dibawa lari dari keluarga, kakak dan keponakannya itu mengalami trauma.
"Teteh saya agak trauma apalagi keponakan masih takut ketemu orang, ngobrol pun agak kurang nyambung, terus (banyak) diam kadang panik sendiri. Dari berat badan, apalagi keponakan benar-benar kurus banget, si teteh juga kurus. Posisi waktu pergi lagi kondisi sakit TBC kakak saya," kata dia.
Selama proses pencarian, keluarga tidak berpangku tangan pada siapapun. Meski sudah membuat laporan ke pihak polisi, namun tak pernah ada titik terang.
"Pencarian sudah coba lapor polisi, cuman nggak pernah ada upaya apapun. Kita benar-benar usaha sendiri, kontak orang-orang di media sosial yang mungkin kenal sama R ini, keluarganya, mantan istrinya, semuanya kita sendiri yang usaha," katanya.
Saat ini, pihak keluarga sedang berupaya untuk mendapatkan pendampingan psikologis bagi kakak dan keponakannya. "Iya kita mau cek kesehatan dulu, kalau bisa ada (bantuan) pendampingan (psikologis) dari pemerintah," tutupnya.
Sekedar diketahui, awalnya mereka meminta izin ke ibunya untuk bermain di timezone Citimall. Karena tak menaruh curiga apapun, ibunya mengizinkan mereka untuk pergi.
"Jam 18.00 WIB kok enggak pulang-pulang, terus masih positif thinking mungkin ke temannya atau kejebak hujan. Itu anak lagi sakit, terus jam 21.00 ternyata masih belum pulang," kata Rosa saat dihubungi, Selasa (21/6/2022) lalu.
Keluarga menduga, keduanya dibawa kabur oleh pacar Rina. Pasalnya, keluarga menilai Rina berperilaku agak aneh setelah mengenal sosok laki-laki tersebut.
Rosa mengatakan, lelaki itu sempat mendatangi keluarganya di Pasirhalang, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi dengan niat serius ingin meminang kakak perempuannya. Saat itu, dia mengaku bekerja di kelautan, perusahaan BUMN dan sebagainya.
Berselang beberapa waktu, pihak keluarga baru mengetahui ternyata ia bekerja sebagai tukang las dan status sudah menikah. "Orang tua sama kakak saya yang satu lagi itu sudah melarang jangan didekati lagi. Masalahnya itu kan menipu, berbohong ke keluarga," ujarnya.[zbr]