WahanaNews-Sukabumi | Kamis (3/2/2022), warga Pelabuhanratu, Sukabumi rela berdesakan sejak pagi demi mendapatkan jatah minyak goreng murah.
Meski pembelian dibatasi sebanyak dua liter, tidak sedikit warga yang membawa kerabatnya hingga bolak-balik masuk antrean demi membeli minyak goreng lebih banyak untuk setok di rumah. "Sudah dua kali antre, dapat empat liter ya sudah pulang. Kalau masih ada setok (minyak) nanti agak siang ke sini lagi," kata Titin, warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Kamis (3/2/2022).
Pengelola minimarket menerapkan kebijakan pembatasan pembelian hanya dua liter per orang. Hal itu dilakukan dengan harapan semua pembeli bisa mendapatkan minyak goreng.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
"Buat keperluan sehari-hari, soalnya tidak setiap hari juga bisa dapat. Saya pernah antre dari pagi, pas siang sudah dekat mesin kasir ternyata sudah habis," ucap Titin.
Antrean dimulai sejak kedatangan kendaraan boks pengantar barang tiba di minimarket. Petugas minimarket meminta warga untuk antre dengan rapi agar tidak berdesakan.
"Ngantre minyak goreng, buat jualan. Kebutuhan paling dua liter sehari, buat warung nasi. Saya tadi ngantre 30 menit, setiap hari kan memang minimarketnya berbeda lokasi. Saya memilih minyak goreng kemasan karena lebih murah. Minyak curah kan harganya enggak tentu, terakhir Rp 21 ribu satu liter. Kalau kemasan dua liter itu Rp 28 ribu," kata Asep, warga Cimanggu.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Dia berharap minyak goreng kembali mudah didapat, harga Rp 14 ribu seliter menurutnya cukup terjangkau masyarakat. "Harapannya ya kembali normal lagi lah, kalau sekarang kan setiap hari dibayangin rasa takut enggak kebagian. Apalagi keperluan saya kan buat jualan," ujar Asep.
Andy Saputra, warga lainnya, berharap minyak goreng kemasan tidak hanya dijual di satu minimarket saja setiap harinya, namun bisa di buat serentak untuk mengurangi antrean. "Padahal kalau dibuat serentak, tidak berdesakan. Tadi ada yang sengaja jauh-jauh dari Ciawun beli ke Palabuhanratu karena katanya di minimarket dekat rumah tidak ada setok. Padahal kalau per wilayah ada minyak goreng, mereka tidak harus jauh-jauh sampai ke Palabuhanratu," tutur Andy.
[kaf]