Hal ini terlihat dari data di RS, yang menunjukkan bahwa tingkat perawatan di RS dan angka kematian pasien Covid-19 dengan komorbid juga meningkat selama pandemi.
“Laporan RS dimasa pandemi menunjukkan bahwa 16,3% pasien yang dirawat dari ruang isolasi Covid-19 ternyata mempunyai komorbid. Namun pada situasi Covid-19, angka kematian meningkat 22-23%. Ini salah satunya terjadi karena paparan Covid-19 yang menyebabkan perburukan dari jantung kita,” ujarnya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Kemenkes, Dua Terdakwa Pihak Swasta Dituntut 14 Tahun Lebih
Isman mendorong agar upaya promotif preventif terus dilakukan masyarakat untuk menghindari timbulnya masalah kesehatan penyakit kardiovaskular terutama penyakit jantung koroner. Selain membudayakan pola hidup sehat, ditekankan agar masyarakat juga aktif menerapkan protokol kesehatan dan segera mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk memberikan perlindungan yang optimal dari paparan Covid-19.
“Kami dari PERKI meminta kepada seluruh masyarakat terutama yang memiliki penyakit jantung untuk menjaga protokol kesehatan ketat dan melakukan vaksinasi untuk mengurangi perburukan bahkan angka kematian,” harapnya.
Maxi menambahkan, Kementerian Kesehatan bersama stakeholder terkait terus melakukan upaya pencegahan kasus baru dan pengendalian penyakit dengan tujuan mendorong masyarakat untuk mengubah perilaku jadi lebih sehat melalui GERMAS serta berupaya mengontrol tingkat keparahan penyakit jantung.
Baca Juga:
Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Cirebon Terus Meningkat
Sementara di masa pandemi sekarang ini, Kemenkes juga mendorong daerah untuk menggencarkan vaksinasi bagi kelompok rentan yakni orang dengan penyakit komorbid dan lansia untuk mengurangi tingkat keparahan bahkan kematian akibat infeksi Covid-19.
Melalui prioritas percepatan ini, diharapkan dapat meningkatkan angka kesembuhan serta menekan angka kematian akibat Covid-19 terutama pada pasien lansia maupun komorbid yang menjalani perawatan di RS. (JP)