WahanaNews-Majalengka | Kunyit hitam merupakan salah satu tanaman yang berasal dari negara India. Tanaman ini dikenal sebagai obat tradisional yang memiliki banyak khasiatnya.
Bahkan tanaman ini sangat dicari terutama oleh industri obat-obatan.
Baca Juga:
Manfaat Daun Pegagan untuk Kesehatan Otak dan Persendian
Tanaman ini juga memiliki kandungan kurkumin yang lebih tinggi dari tanaman temulawak dan bisa memperlancar peredaran darah.
Di Kabupaten Majalengka, tanaman kunyit hitam India mulai dibudidayakan.
Seperti yang dilakukan Nana Rusmana (64), seorang pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Desa Karayunan, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka.
Baca Juga:
Mampu Mencegah Kanker, ini 8 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan
Ia mulai menanam kunyit hitam di dalam pot dan di lahan bebas sejak satu tahun terakhir.
Dikatakannya, bentuk kunyit hitam dengan jenis kunyit lainnya ini sangat berbeda. Perbedaannya bisa dilihat saat dikupas, kunyit hitam kondisinya hitam saat dikupas.
"Bentuknya persis sama dengan kunyit biasa. Bedanya, dalamnya atau dagingnya berwarna hitam."
"Oleh sebab itu, karena ada khasiatnya, saat ini saya telah menanam kunyit hitam di lahan bebas dan didalam pot untuk dibudidayakan," ujar Nana kepada media, Minggu (10/7/2022).
Menurutnya, salah satu cara untuk mengonsumsi kunyit hitam ini ialah dengan cara mencampur dengan air panas, untuk diminum.
Caranya, setelah kunyit dibersihkan, lalu dipotong tipis-tipis, dimasukkan ke dalam gelas dan dicampurkan dengan air panas.
"Setelah airnya hangat kuku, baru bisa langsung diminum," ucapnya.
Nana menyebut, untuk mengembangkannya bisa dengan cara memanfaatkan tunas yang tumbuh pada tanaman kunyit hitam.
Apalagi kunyit hitam termasuk salah satu jenis umbi rempah dan memiliki nilai ekonomis dan lumayan menjanjikan.
Kunyit hitam juga saat ini sudah mulai banyak dikembangkan dibeberapa wilayah di Indonesia.
"Oleh sebab itu, saya mulai tertarik menekuni dunia tanaman ‎sejak pensiun lima tahun lalu. Namun untuk menanam jenis tanaman herbal, baru dilakukannya setahun terakhir," jelas dia. [tsy]