Buku Sejarah Peradaban Dunia Kuno: Empat Benua karya Anisa Septianingrum menyebutkan, ada mitos penduduk Mesir bahwa air Sungai Nil yang terus mengalir adalah air mata Dewi Isis yang selalu menangis sambil menyusuri sungai. Dewi Isis menyusuri sungai sambil menangis karena mencari jenazah putranya yang wafat dalam pertempuran.
Meski begitu, kenyataannya air Sungai Nil berasal dari gletser yang mencair di Pegunungan Kilimanjaro.
Baca Juga:
Buyer Mesir Minati Gaharu Indonesia
Lembah Sungai Nil membentang dari perbatasan Sudan hingga Laut Tengah. Deltanya adalah kawasan aluvial berbentuk segitiga, membentang dari Cairo sampai Laut Tengah dan Alexandria ke Port Said.
Dulunya, Sungai Nil punya tujuh muara. Tetapi, kini hanya tersisa dua, yaitu Rasyid dan Dumyat.
Jadi, penduduk Mesir sebagian besar tinggal di sepanjang Sungai Nil serta delta dan muaranya karena wilayah tersebut memang lebih subur. (JP)