Sejak 2020, warga bergotong royong membantu
penyeberang jalan. Mereka juga bangun jembatan darurat.
"Kan banyak yang harus ditolong, kan kalau
ibu-ibu susah kalau lewat situ," ujar Yayat.
Baca Juga:
Gapoktan di Lebak Banten Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Saat ini, jembatan memang hanya bisa untuk pejalan
kaki. Motor harus memutar dan mobil belum bisa lewat kecuali memutar dengan
jarak yang lebih jauh. Ada pula warga yang berani langsung lewat sungai saat
surut.
"Banyak yang pakai itu (ekskavator). Ada (yang
diangkut ekskavator) sebelum si ibu juga, kalau sekarang sudah ada buat pejalan
kaki," kata Yayat. (Tio)