“Untuk urusan kegiatan pemberdayaan masyarakat, kami siap untuk berkolaborasi. Kami siap menyediakan tenaga pelatih, tenaga penyuluh, komoditi, peralatan, hingga pemasaran hasil kegiatan,” ujar Ivan.
“Kita bisa memfasilitasi masyarakat untuk memberikan kemampuan yang cukup dalam memenuhi ketahanan pangan di desa, kita ada kegiatan budidaya jamur dan lebah madu, agroforestry, pengolahan sampah, serta banyak lagi kegiatan lainnya berikut dengan SDM yang siap mendampingi,” tambah dia.
Baca Juga:
Ketua Komisi III DPR RI: Rencana Kunjungan Kerja ke Sumatera Barat Bahas Kasus Afif Maulana
Selanjutnya, kata Ivan lagi, yang diperlukan adalah masyarakat yang terorganisir sebagai pengelola kegiatan nanti. “Bahkan, boleh nanti mau pihak desa yang datang ke balai atau kami yang terjun ke lapangan dalam proses pendampingan dan pelatihan nanti,” imbuh Ivan.
Untuk itu, Pemcam Rumpin memberikan respon positif terkait ketersediaan sumber daya yang cukup lengkap.
“Ini sepertinya bisa dimulai dalam waktu dekat pak, selain konsep kegiatan yang sudah matang, sumber daya ada, pasarnya, bahkan sudah dipikirkan. Nanti daya tawar ke masyarakat akan mudah, karena sudah ada contoh yang nyata sudah dikerjakan BDLHK. Apalagi, potensi kita besar sekali,” sambung Asep.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Resmikan Infrastruktur di Gorontalo saat MK Bacakan Putusan
Pertemuan menghasilkan kolaborasi positif antara pihak kecamatan dengan balai untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat, khususnya pada ketahanan pangan berikut dengan pelibatan masyarakat secara langsung sebagai subjek pembangunan agar mampu memiliki kemampuan yang cukup nantinya dalam memenuhi ketahanan pangan desa secara mandiri.
Di Kecamatan Rumpin ada 14 desa yang bakal melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dalam ketahanan pangan, berikut dengan ragam potensi dan sumber daya manusia. “Saat ini, kami sedang melakukan identifikasi potensi dan sumber melalui pemetaan desa,” katanya.
“Selanjutnya, agar efektif kami sedang membuat piloting project di beberapa desa untuk membangun desa percontohan agar nanti desa lain bisa belajar ke sana,” tambah Asep Achadiat.