"Banyak negara lain juga sebelumnya telah membuat cannabis medis ini tersedia dan ini menunjukkan tahun-tahun di mana legislasi itu disahkan di negara-negara tersebut, serta jumlah pasien yang diestimasi sekarang memanfaatkan cannabis medis dan Anda bisa melihat Jerman, Italia, Belanda, Amerika Serikat, Kanada, Israel, dan Australia," papar Nutt.
"Jadi, cannabis medis ini telah menjadi bagian dari praktik pengobatan di sejumlah signifikan negara dan sudah banyak sekali pasien yang mendapatkan resep semacam itu. Dan ini menginformasikan kita, satu hal yang paling penting, yakni bahwa cannabis medis itu adalah aman dengan dikumpulkannya banyak data dari negara-negara ini," sambung Nutt.
Baca Juga:
Pria di Subulussalam Diringkus Polisi, Sembunyikan Ganja di Belakang Rumah
Kegunaan lain yaitu untuk memiliki epilepsi yang sulit diberi perawatan. Manfaat lain cannabis medis untuk penyakit neuropati, yakni penyakit kronis yang sangat sulit untuk dirawat.
"Dan grafik ini menunjukkan manfaat komparatif dari berbagai obat-obatan atau perawatan untuk sakit neurophatic, semakin tinggi skalanya, semakin tinggi baloknya, semakin baik perawatannya. Dan Anda bisa lihat di sini bahwa treatment atau perawatan yang terbaik adalah dua balok sebelah kiri, yakni cannabis medis, kombinasi dari THC dan Canabidiol. Dan alasannya adalah karena manfaat THC dan CBD adalah sangat kuat dan keamanannya, kemampuan menoleransinya sangat tinggi dari kombinasi D," kata Nutt yang diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah Miki Salman. (JP)