WahanaNews Jabar-Banten | Sidang judicial review UU Narkotika yang diajukan oleh Dwi Pratiwi, Santi Warastuti, dan Nafiah Murhayati, yang meminta MK melegalkan ganja untuk kesehatan menghadirkan ahli dari Inggris untuk memberi keterangan.
Dwi merupakan ibu dari anak yang menderita cerebral palsy, yakni lumpuh otak yang disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal. Sedangkan Santi dan Nafiah merupakan ibu yang anaknya mengidap epilepsi.
Baca Juga:
Pria di Subulussalam Diringkus Polisi, Sembunyikan Ganja di Belakang Rumah
Psikiatri dan Guru Besar Neuropsychopharmacology dari Imperial College London, Inggris David Nutt menjelaskan ganja untuk kesehatan dalam sidang di Mahkamah Konstitisi (MK). Menurut Nutt, ganja yang dioleh secara klinis bisa menjadi obat bagi kesehatan manusia.
"Jadi, yang telah saya lakukan adalah saya berusaha menunjukkan bahwa di Inggris ada bukti sangat kuat untuk efektivitas cannabis medis dan ada banyak sekali bukti yang telah mengakibatkan zat ini dikategorisasi ulang karena memiliki sifat-sifat atau khasiat medis yang unik," kata Nutt yang tertuang dalam risalah sidang MK, Selasa (31/8/2021).
Nutt menyatakan ganja sudah digunakan sebagai obat-obatan selama 5.000 tahun. Temuan pertama dipakai di kawasan China."Sampai Konvensi 1961 karena alasan, sebagian besar alasan-alasan politis, penggunaannya kemudian mulai dilarang di banyak negara," tutur Nutt dalam sidang telekonferens itu.
Baca Juga:
Sat ResNarkoba Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Terduga Pelaku Pemilik Narkotika Jenis Ganja
Di Inggris 3 tahun lalu, kata Nutt, kontrol atas obat-obatan ini dibuka dan dia dijadikan obat atas bukti yang banyak sekali dari pasien-pasien. Nutt menyebut cannabis medis ini memiliki kegunaan yang signifikan yang tidak dapat diberikan oleh obat-obatan lainnya.
"Jadi di Inggris, cannabis medis kemudian dipindahkan ke kategori II yang artinya adalah dia itu obat. Siapa pun dokter spesialis diizinkan untuk meresepkan dengan bukti bahwa adanya keamanan dan efikasi atau kemanjuran dari obat tersebut untuk penyakit tertentu. Dan Inggris memang memiliki pengaturan yang paling bebas karena bisa diresepkan oleh dokter spesialis mana pun," ucap Nutt.
Nutt mencontohkan kemoterapi untuk rasa mual, dan muntah-muntah. Juga spasticity untuk multiple sclerosis, serta untuk epilepsi anak-anak.