WahanaNews-Jatinangor | Para penyedia jasa penukaran uang ke pecahan kecil atau receh yang banyak ditemukan di Jalan raya Bandung-Garut.
Polisi telah mengantisipasi fenomena ini agar tidak dijadikan ajang peredaran uang palsu.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Mengingat, tindakan tukar uang ini dilakukan di area tidak resmi, tidak seperti saat seseorang menukarkan uang di bank.
Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Cimanggung agar melakukan antisipasi.
"Tentunya kami dengan Polsek Cimanggung terus memantau, bahkan melakukan pemeriksaan kepada para penyedia jasa tukar uang ini, dikhawatirkan ada uang palsu beredar," kata Eko saat diwawancarai wartawan, di Sumedang, Sabtu (30/4/2022).
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Uang receh saat lebaran Idulfitri kerap diperlukan.
Uang itu biasa dimasukkan ke dalam amplop kecil untuk dibagi-bagikan kepada sanak saudara, sebagaimana angpau pada tradisi tahun baru Imlek.
Kapolres mengatakan selain polisi telah bekerja untuk menjamin tidak ada uang palsu beredar, ketelitian masyarakat juga sangat diperlukan.
Masyarakat harus teliti saat menukarkan uang.
Periksa sendiri dengan cara sederhana meraba dan menerawang uang kertas hasil penukaran.
"Yang jelas, jangan menukarkan uang pada malam hari, karena sulit memeriksanya," kata Kapolres Eko.
Menurutnya, dari hasil pemantauan Polsek CImanggung, belum ditemukan kasus warga mengeluh uang palsu dari orang penyedia jasa tukar uang.
"Sementara ini belum ditemukan uang palsu berupa uang-uang kecil itu," katanya. [rda]