WahanaNews-Jatinangor | Warga digegerkan dengan temuan ular sepanjang 5 meter di Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang sekiranya pada pukul 16.00 WIB, Rabu (12/1).
Temuan ular sepanjang 5 meter dengan berat sekiranya 15 kilo gram itu, masuk ke dalam saluran saluran drainase pemukiman warga.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Hegarmanah, Irwan Firmansyah membenarkan, adanya temuan ular sepanjanh 5 meter di lingkungan warga.
“Iya betul, ada temuan ular di Dusun Margalaksana, RT03 RW09, Desa Hegarmanah,” kata Irwan atau akrab disapa Kang Iwey.
Khawatir dapat memasuki rumah atau menyakiti warga, ular sepanjang 5 meter tersebut akhirnya ditangkap oleh para relawan kebencanaan Jatinangor.
Baca Juga:
Fakta di Balik Kebiasaan Memposting Story Berlebihan
“Tadi sore tim gabungan dari para relawan di Jatinangor, ularnya langsung dievakuasi sama tim relawan,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Kapolsek Jatinangor, Kompol Aan Supriatna mengatakan, proses evakuasi ular sepanjang 5 meter di Desa Hegarmanah dilakukan oleh para relawan.
Sementara itu, salah seorang tim evakuasi ular dari Relawan Bencana Jatinangor, Dodi Setiadi menyampaikan, temuan bermula karena adanya laporan warga yang melihat ular di area selokan.
“Laporan warga diterima Pemerintah Desa (Hegarmanah) dan Relawan Bencana Jatinangor gabungan,” imbuh Dodi.
“Saya dibantu 3 orang dalam pencarian ular di selokan warga sampai akhirnya ular kita evakuasi, diamankan,” tambahnya.
Ketika akan ditangkap proses evakuasi, ular bersembunyi tepat berada di gorong-gorong saluran air.
“Posisi ular di antara batu-batuan, atau kokocor (saluran air). Gorong-gorong di situ ada celah-celah yang sempit dan cukup untuk ular bersembunyi,” ucap Dodi.
Menurutnya, ular sepanjang 5 meter yang ditemukan di saluran air pemukiman warga tersebut berjenis Sanca Kembang.
“Kemungkinan biasa ke sana (gorong-gorong), dan sudah berkeliaran ke perkampungan warga,” ujar Dodi.
Proses evakuasi ular di Desa Hegarmanah itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Atas permintaan warga, kami melakukan evakuasi dan rencananya ular itu akan diserahkan kepada yang berwenang,” katanya.
“Jujur untuk evakuasi sangat sulit. Sulitnya karena posisi kita berada di sana itu ada irigasi yang sangat dalam sekali 1,5 meter. Jadi ya harus hati-hati, takutnya ular itu balik menyerang,” tambah Dodi.
Kemungkinan ular itu yang ditemukan di lingkungan warga itu kabur dari kawasam Gunung Manglayang atau Gunung Geulis.
“Mungkin habitatnya terganggu jadi banyak ular yang turun ke pemukiman warga atau terbawa aliran banjir akibat hujan,’’ kata Dodi. [rda]