WahanaNews-Jatinangor | Sebuah tembok penahan tanah (TPT) di Jalan Raya Sumedang-Bandung tepatnya di Dusun Haur Koneng, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang ambrol, Kamis (12/5/2022) pada pukul 01.30 WIB.
Sebanyak tiga unit rumah warga yang berada di bagian atas TPT itu terancam tergerus dan turut ambrol.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Menurut pantauan wartawan, material TPT ambrol itu menutup bahu jalan.
Tampak sejumlah petugas dari instansi TNI dan Polri, serta anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang berada di lokasi TPT ambrol.
Di bagian yang ambrol itu, para petugas menjatuhkan batu-batu yang masih menempel di tanah miring itu.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Tampaknya, pelepasan batu dimaksudkan agar batu itu tidak lepas sendiri dan mencelakakan.
Di bagian atas, petugas lainnya menutupi bagian yang ambrol dengan terpal.
Semalam di kawasan ini memang hujan deras.
Hujan dimulai sejak pukul 19.00, hujan mereda dan menderas kembali hingga tengah malam.
"Saya lewat sini pukul 24.00 untuk patroli belum ada longsor ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno di lokasi kejadian.
Dia mengatakan tidak ada korban jiwa, tapi ada satu rumah yang terdampak bencana ini dan tiga rumah lainnya terancam.
"Warga yang rumahnya terdampak sudah kami minta untuk pindah ke rumah yang lebih aman. Kami sudah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan lainnya, ada Camat, Kuwu, dan Pak Sekda, untuk penanganan lebih lanjut," kata Atang.
Dia mengatakan, daerah Ciherang hingga Cadas Pangeran memang rawan longsor.
Peringatan tentang bahaya longsor sudah sering disampaikan aparat, bahkan ketika musim mudik di jalur ini berlangsung. [rda]