WahanaNews-Jatinangor | Akibat hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Sumedang pada Jumat (24/12/2021) sore, tiga desa di Kecamatan Jatinangor terendam banjir. Tinggi air capai 1 meter lebih dan belum ada data pasti berapa rumah yang terendam.
Tiga desa tersebut yakni Desa Cikeruh, Desa Sayang dan Desa Cipacing. Banjir terparah berada di desa Cipacing, sejumlah rumah yang diterjang banjir beberapa diantaranya masih terendam akibat luapan air yang disertai lumpur.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Sejumlah warga di Desa Cipacing terlihat membersihkan rumah dan barang-barang miliknya yang sempat terendam oleh luapan air yang disertai lumpur. Bahkan ada beberapa rumah yang terendam air dengan ketinggian selutut orang dewasa.
Tidak hanya rumah, sebuah masjid pun sempat ikut terendam akibat besar luapan air saat banjir menerjang kawasan tersebut.
Camat Jatinangor Herry Dewantara mengatakan dari tiga Desa yang terkena banjir, Desa terparah yakni Desa Cipacing. Sementara dua Desa lainnya tidak terlalu parah dan sudah surut.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
"Untuk Desa Cikeruh dan Desa Sayang sudah surut karena banjirnya tidak terlalu besar, banjir parah terjadi disini di Desa Cipacing," ungkap Herry kepada detikcom.
Herry menyebutkan, sedikitnya ada 4 RW yang sempat terendam akibat banjir tersebut. Tinggi air saat banjir terjadi kurang lebih setinggi 1 meter.
"Untuk jumlah rumah yang terdampak kita masih melakukan pendataan," ucapnya.
Banjir sendiri, kata Herry, diakibatkan oleh meluapnya sungai Cibeusi setelah hujan deras mengguyur kawasan Jatinangor dan sekitarnya.
"Banjir ini karena luapan sungai Cibeusi, sungai Cibeusi sendiri alirannya darimana-mana dari Sukasari dan Tanjngsari, sementara tadi sore hujan sangat deras," ujar Herry.
Kapolsek jatinangor Kompol Aan Supriatna menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
"Saat ini TNI, Polisi, BPBD Sumedang dan warga berupaya mengevakuasi barang-barang dan menyedot air dengan pompa mesin yang masih merendam rumah warga," tuturnya.
Aan menyebutkan, banjir di kawasan Cipacing seperti ini baru pertama kali terjadi. Banjir disebabkan lantaran hujan deras juga terjadi di sekitaran Jatinangor.
"Ini karena hujan di sekitaran Jatinangor juga besar, jadi sungai di Cibeusi meluap seperti ini," kata Aan.
Pada pukul 20.30 WIB, kondisi air sudah tampak surut. Namun ada beberapa rumah warga masih yang terendam oleh genangan air. [rda]