WahanaNews-Jatinangor | Melihat wujud cacing saja sudah terbayang gak asyik, apalagi jika menjumpainya langsung dalam jumlah besar. Cacing tanah bagi sebagian besar orang memang jadi hewan menjijikkan.
Tubuhnya memanjang bertekstur kenyal, gerak-geriknya menggeliat kesana-kemari. Namun berbeda dengan mereka para penyayang cacing. Setiap hari, merawat dan membesarkan cacing dengan teliti. Cacing-cacing tahan mereka budidayakan pada bak-bak kayu yang berjajar rapi.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Siapa sangka, hewan tanpa tulang belakang ini dapat menjadi komoditas jual yang cuan di pasaran. Kandungan nutrisi yang melimpah membuat mereka beternak cacing tanah.
Meskipun terlihat menjijikkan, menggelikan, atau menakutkan, kita tidak bisa lari dari manfaatnya yang beragam. Mulai dari bahan baku obat, kosmetik, industri, hingga konsumsi.
Limbah organik menjadi sumber makanan cacing tanah yang mudah didapatkan. Merawat cacing tanah juga terbilang mudah, namun tetap butuh perhatian.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Itulah keseharian yang dilakukan Wagimin, peternak cacing tanah asal desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Merawat dan membesarkan cacing-cacing tanah.
Tak kurang dari 10 tahun ia mengadu nasib pada hewan tak bertulang ini. Alhasil pundi-pundi rejeki ia peroleh dengan menjualnya kepada perusahaan.
Cacing tanah berwarna merah inilah yang punya beragam manfaat. Memiliki nama ilmiah Lumbricus rubellus, menggeliat dan berusaha masuk ke dalam tanah. Satu cacing tanah setidaknya punya Protein 64-76, Lemak 7-10 %, Asam glutamat 8.98 %, Treonin 3.28%, Lisin 5.16%, Glycine 3.54, Energi 900-4100 kal, Mineral, Air, dan Asam amino paling lengkap.