WahanaNews-PrianganTimur | Penumpukan sampah terjadi di sejumlah titik wilayah Kota Tasikmalaya dalam beberapa hari terakhir. Kondisi itu dikeluhkan sejumlah warga.
Alasannya penumpukan sampah di pinggir jalan dan tempat pembuangan sementara itu mengganggu kebersihan dan keindahan kota. Sampah itu juga menimbulkan bau tak sedap.
Baca Juga:
Pemkot Bengkulu Revitalisasi 37 Masjid Demi Tingkatkan Kenyamanan Ibadah Warga
Belakangan diketahui hal itu disebabkan tersendatnya pengangkutan sampah oleh petugas ke tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) Ciangir Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Feri Arif Maulana mengatakan keterlambatan pengangkutan sampah ke TPSA Ciangir itu disebabkan kerusakan dua alat berat.
"Ada beberapa alat berat di TPSA Ciangir yang mengalami kerusakan, sehingga menjadi hambatan. Rusak karena sudah tergolong tua sehingga butuh perbaikan," kata Arif, Kamis (6/10/2022).
Baca Juga:
Sekda Sultra Apresiasi Pemerintah Pusat Atas Penyelesaian Roadmap Hilirisasi Aspal Buton
Dia menjelaskan kerusakan dua alat berat berupa eskavator dan buldozer itu membuat proses pengangkutan sampah dari mobil dump truck, terhambat.
Sedianya ketika dump truck datang, kedua alat berat langsung bekerja meratakan dan membereskan tumpukannya.
"Sehingga terjadi antrian dump truck yang mau curah sampah ke Ciangir. Dampaknya pengangkutan sampah dari kota jadi terganggu," kata Feri seraya mengatakan kondisi ini sudah terjadi dalam satu pekan terakhir.
Feri memaparkan memaparkan akibat masalah ini, terjadi keterlambatan pengangkutan sampah sampai 50 persen.
Normalnya setiap hari volume sampah yang masuk ke TPSA Ciangir mencapai 200 ton. Dengan adanya kendala ini, sampah hanya bisa masuk separuhnya, 100 ton per hari.
Selain itu, karena tidak dibereskan oleh alat berat, proses pembuangan sampah di TPSA juga jadi tak beraturan. Sampah dicurah dump truck bukan di tempat yang semestinya.
"Terhambat sampai 50 persen, mekanisme pembuangan sampah juga jadi terganggu," kata Feri.
Ia mengaku sudah melakukan upaya-upaya penanganan. Salah satunya meminta bantuan dinas PUPR untuk meminjam alat berat.
"Kami coba atasi dengan meminjam alat berat milik Dinas PUPR, kemudian untuk sementara kami juga melakukan penyewaan alat berat," kata Feri. Upaya itu dilakukan agar masalah penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara bisa diatasi.[zbr]