WahanaNews-Jatinangor | Polres Sumedang sudah menurunkan anjing pelacak untuk mencari korban yang hilang dalam bencana banjir bandang, Jumat (6/5/2022), pencarian dengan seekor anjing dimulai pada pukul 21.40.
Anjing K9 spesialis pencium bau mayat dibiarkan bekerja di sekitar Dusun Peusar, Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan.
Baca Juga:
Penerapan Tarif Beda dengan PT PLN Persero, ALPERKLINAS Minta PLN Batam Tetap Utamakan Kualitas Pelayanan Konsumen
Pencarian dilakukan secara meluas dan baru usai pada pukul 23.23, tapi hasil yang diharapkan masih nihil.
Tim belum menemukan jejak apa pun terkait korban hanyut.
"Karena terlalu larut, pencarian dihentikan meski masih nihil. Besok (hari ini), pencarian kami lakukan kembali dengan mengerahkan lebih banyak anjing," kata Wakapolres Sumedang, Kompol Asep Gustoni di Baginda, semalam.
Baca Juga:
Layak Dicontoh Wilayah Lain, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Desa Kertayasa Masuk Nominasi Pengelola Sampah Terbaik se-Jawa Barat
Korban hanyut dan hilang hingga kini adalah remaja putri berusia 13 tahun.
Dialah Aira Dwi Rahmayunda, warga Desa Karangasem RT 05/01, Kabupaten Indramayu.
Dia hilang terseret arus di Citengah saat banjir bandang pada Rabu (4/5/2022) petang.
Semalam, pencarian memang difokuskan pada titik yang menurut laporan warga setempat tericum bau busuk di titik lokasi tersebut.
"Esok (hari ini), dua anjing K9 spesialis pencium bau mayat dan pencium bau pakaian korban kami kerahkan," kata Asep.
Wakapolres mengatakan bahwa pencarian sudah dilakukan dengan tenaga yang luar biasa dan dukungan para relawan yang juga luar biasa.
Lokasi pencarian juga diperlebar, bahkan hingga ke luar area sungai inti.
Semula lokasi utama adalah parit yang mengalir ke sungai Citengah, kini pencarian diperluas hingga ke Cipeles di Sumedang Utara.
"Pencarian dilakukan lewat susur sungai dan lewat darat. Pencarian massif dilakukan di 5 titik," kata Wakapolres. [rda]