WahanaNews-Jatinangor | Sebanyak enam makam Cina di Pemakaman Santiong, Pasirmalang, Desa Jatimulya, Kecamatan Sumedang Utara dibongkar orang tidak dikenal pada Kamis (26/5/2022) malam. Peristiwa pembongkaran makam itu pun mengegerkan warga di sekitar pemakaman.
Keenam kuburan yang digali kini telah dirapikan kembali oleh gundukan tanah. Sementara itu, polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu.
Baca Juga:
Peduli dan Inklusif, Brigjen Mustikaningrat Hadirkan Harapan Baru bagi Sumedang
1. Pembongkaran Kuburan Diperkirakan Tepat pada Malam Jumat Kliwon
Suryana (50), petugas makam mengatakan penggalian kuburan oleh orang tidak dikenal diperkirakan dilakukan pada Kamis (26/5/2022) malam atau tepat pada saat malam Jumat kliwon.
"Aksi pembongkaran diperkirakan dilakukan pada saat malam jumat kliwon, lantaran kejadian pembongkaran sendiri baru diketahui pada Jumat (27/5/2022) paginya," ujar Suryana, Senin (30/5/2022).
Baca Juga:
Waspada Musim Hujan, PLN UP3 Sumedang Minta Masyarakat Bijak Gunakan Listrik
2. Pembongkaran Menimpa Makam Perempuan - Penggalian di Titik Kepala Makam
Suryana (50), pengurus makam menyebut, makam yang dibongkar di antaranya makam istri Ong Bungkeng. Makamnya itu masih satu nisan bersama makam Ong Bungkeng.
"Kemudian makam orang tua dari keluarga Utun Rahayu, dua makam keluarga Toko Lim, Keluarga Ong, dan makam keluarga pemilik toko OKT," ungkap Yana, panggilan Suryana.
Dari keenam kuburan yang digali, seluruhnya hanya menimpa pada makam perempuan.
"Jadi posisi makam yang dibongkar itu semuanya hanya menimpa makam perempuan. Hanya saja untuk makam Ong Bungkeng kan satu gundukan bersama istrinya, terus makam keluarga Utun juga makamnya satu gundukan dan posisi pembongkaran itu di titik bagian kepala makam," ujar Yana kepada wartawan, Senin (30/5/2022).
Seperti diketahui, ciri khas dari makam orang-orang Tionghoa adalah posisi nisannya atau dikenal dengan sebutan bongpai yang berada di posisi kaki makam atau nisannya membelakangi tempat dimana jasad dimakamkan
Di sana biasanya akan dimakamkan satu pemakaman keluarga atau pemakaman suami-istri. Di depan bongpai sendiri biasanya akan terdapat sebuah pelataran sebagai tempat keluarga saat berziarah.
3. Makam Perintis Tahu Sumedang Turut Jadi Sasaran
Satu dari enam makam yang dibongkar di antaranya menimpa makam tokoh perintis tahu Sumedang, yakni Ong Bungkeng.
Weily (50) istri dari Suryadi Ukim membenarkan bahwa makam kakek suaminya, yakni Ong Bungkeng telah terjadi pembongkaran.
"Iya betul itu makam Ong Bungkeng dan istrinya atau kakek neneknya dari suami saya yang mengalami pembongkaran," ucapnya saat ditemui wartawan di kediamannya.
Ia mengatakan, keluarganya baru mengetahui peristiwa itu pada Sabtu (28/5/2022) pagi.
"Kita dapat info pertamanya dari penjaga makam yang ada di sana," ujarnya.
Terkait persoalan itu, sambung dia, pihak keluarga telah menyerahkan kepada pihak kepolisian dan berharap para pelaku serta motifnya bisa segera terungkap.
"Kalau sekarang sudah ditangani polisi jadi keluarga menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian, saat mengetahui kejadian itu pun keluarga sudah ada yang ke makam dan disana ada petugas polisi yang masih melakukan penyelidikan di sekitar lokasi makam," paparnya.
4. Keluarga Ong Bungkeng Pastikan Tidak Ada Barang Mewah di Dalam Makam
Istri dari Suryadi Ukim (cucu Ong Bungkeng), yakni Weily (50) memastikan bahwa di dalam makam Ong Bungkeng tidak terdapat barang atau perhiasan mewah.
Hal itu sebagaimana ajaran Ong Bungkeng semasa hidupnya yang tidak suka pamer harta serta menjalani kehidupan secara sederhana.
"Di dalam makam Ong Bungkeng itu tidak ada apa-apa, karena setahu saya keluarga suami saya itu tidak suka pamer harta," ungkapnya.
Bahkan, lanjut Weily, anak dari Ong Bungkeng yang tidak lain adalah mertuanya, yakni Ong Ukim yang kini telah berusia 84 tahun, hingga kini masih memegang teguh prinsip-prinsip yang ditanamkan oleh Ong Bungkeng.
"Mertua saya selalu mengajarkan agar hidup bertoleransi dan bertetangga makanya selama kita hidup di sini tidak pernah ada konflik atau permasalahan," paparnya.
Ia pun meyakini bahwa yang membongkar makam sesepuhnya bukanlah warga Sumedang. Pasalnya, warga Sumedang sangat menjungjung tinggi budaya, tradisi dan sejarah.
"Saya meyakini yang membongkar itu bukan orang Sumedang tapi orang luar karena saya kenal orang Sumedang itu ramah-ramah dan pastinya kalau orang Sumedang pasti mengenal siapa itu Ong Bungkeng," paparnya.
5. Polisi Usut Pembongkaran 6 Makam Cina di Sumedang
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait pembongkaran enam makam Cina di Pemakaman Santiong, Desa Jatimulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Pelaku juga masih diburu.
Hal itu diungkapkan Kasi Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana saat dihubungi wartawan, Senin (30/5/2022).
"Saat ini masih dalam tahap penyelidikan untuk mengungkap para pelaku serta motif di balik aksi pembongkaran makam," kata Dedi.
Dedi mengungkap kondisi keenam makam sendiri saat ini telah ditutup kembali oleh gundukan tanah sebagaimana kesepakatan bersama pihak keluarga. Pasalnya, dari keenam makam yang dibongkar tidak ada satu pun petinya yang dibongkar oleh para pelaku.
"Jadi karena petinya satu pun tidak ada yang terbuka maka atas kesepakatan bersama keluarga akhirnya makam itu ditutup kembali," katanya.
Ia memastikan penyelidikan akan dilakukan secara komprehensif.
"Jadi dugaan soal adanya motif perburuan harta benda dan lainnya, kami pastikan sejauh ini masih dalam tahap penyelidikan," ujarnya. [jat]