WahanaNews - Priangan Timur | Seorang santri berinisial Z (14) di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, dianiaya temannya karena dituduh mencuri.
Korban diduga mendapatkan aksi bullying pada Senin (21/11/2022) pada malam hari, pukul 23.00 WIB, saat korban dipanggil ke kamar oleh seorang santri.
Baca Juga:
Tragis, Santri di Aceh Alami Luka Serius Usai Disiram Air Cabai
Saat datang, beberapa santri sudah menunggu dan korban dituduh mencuri. Namun, Z membantah karena mengaku tidak pernah melakukan hal tersebut.
Mendengar jawaban itu, kemudian santri dianiaya diikuti teman santri lainnya hingga mengalami luka lebam, kemudian akhirnya disuruh kembali ke kamarnya.
"Sikap korban membuat santri tersebut kesal sehingga terjadi kekerasan terhadap korban, mengenai muka dan punggung hingga memar," ujar Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Agung Tri Poerbowo, Sabtu (21/11/2022).
Baca Juga:
Laznas BMH DIY dan Unitest Salurkan Beasiswa ke Santri Cahayaqu
Tidak terima dengan perlakuan tersebut, korban menceritakan aksi perundungan yang menimpanya kepada sang ayah.
Kemudian, sang ayah pun melaporkan kasus tersebut kepada pihak Polres Tasikmalaya Kota.
Agung menyebut, saat ini pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan bullying tersebut.
"Bukti-bukti awal, seperti pengakuan korban, bukti luka serta keterangan saksi-saksi dari pihan korban, diperlukan untuk pengembangan lebih lanjut," ungkap Agung.
Dari rekam medis yang dilakukan, korban mendapatkan luka lebam di muka dan punggung.
"Pihak keluarga, dalam hal ini orang tua korban pun membenarkan adanya luka-luka tersebut," pungkasnya.[mga]