WahanaNews-Jatinangor | Kawasan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, sejak sore hingga malam diguyur hujan, Minggu (3/4/2022).
Jalanan yang sedianya ramai dilalui kendaraan, sesaat tiba-tiba menjadi lengang diiringi sisa-sisa rintik air hujan.
Sesekali terdengar suara peluit yang menjerit dari tukang parkir yang sedang mengatur sejumlah kendaraan.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
Beberapa orang pun tampak bergegas memasuki rumah makan, warung kopi atau mengerumuni pedagang kaki lima untuk memburu makanan berbuka.
Namun, di hari pertama ini lonjakan keramaian belum begitu kentara.
Selain karena hujan, di awal-awal puasa biasanya banyak orang yang memilih untuk berbuka di rumahnya masing-masing.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
"Kalau hari pertama belum begitu ramai karena orang kebanyakan memilih berbuka di rumah bersama keluarga," ungkap Rahman, petugas parkir di kawasan Jatinangor kepada wartawan di lokasi.
Menurut Rahman, kawasan Jatinangor biasanya mulai ramai setelah seminggu atau saat memasuki pertengahan Ramadan.
"Kalau sudah seminggu baru kelihatan orang-orang yang memburu makanan untuk berbuka atau istilahnya sambil ngabuburit, kalau sekarang baru awal-awal banyak yang di rumah," terangnya.
Seperti diketahui, kawasan Jatinangor terdapat beberapa kampus ternama yang didatangi orang dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Universitas Padjadjaran, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Institut Teknologi Bandung dan Universitas Koperasi Indonesia.
Momen Ramadan biasanya dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk mengais keberkahan dari rizki Ramadan.
Tidak hanya pertokoan, bahkan sejumlah pedagang kaki lima sudah siap berjejer di pinggiran jalan untuk menjajakan makanan dan minuman untuk berbuka.
Rizki Nugraha, pedagang pempek mengaku meski belum begitu ramai di hari pertama Ramadan kali ini, namun geliat pembeli sudah mulai terlihat. Terlebih, kata dia, saat ini sejumlah mahasiswa ada yang sudah mulai menggelar kuliah tatap muka.
"Alhamdulillah di hari pertama ini dagangan saya sudah setengahnya laku terjual meski di hari pertama ini belum begitu ramai," ungkapnya.
Ia pun bersyukur lantaran Ramadan kali ini bisa leluasa untuk berdagang berbeda dengan Ramadan sebelumnya.
"Berbeda dengan tahun sebelumnya, mau dagang susah karena pandemi lagi tinggi-tingginya, kalau sekarang Alhamdulillah bisa berjualan seperti biasa," pungkasnya.
Ia berharap momen Ramadan kali ini menjadi berkah bagi semuanya. "Semoga semua mendapat berkah, diawali dengan turunnya hujan ini," ujarnya. [rda]