WahanaNews-Sumedang | Pemkab Sumedang meluncurkan Program Satu Data Indonesia Tingkat Kabupaten Sumedang dengan tujuan agar berdaulat dalam menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan digunakan antara instansi pusat dan instansi daerah.
Peluncurannya sendiri langsung oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dengan didampingi Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman di Gedung Command Center, Induk Pusat Pemerintahan (IPP) Kabupaten Sumedang pada Jumat (22/2/2022).
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Dengan telah diluncurkannya program itu, maka Pemkab Sumedang menjadi salah satu perintis dalam hal pengimplementasiannya.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Diskominfosanditik Kabupaten Sumedang, Kemal Idris.
"Ketika pemerintah pusat dan pemerintah daerah lain kesulitan untuk merealisasikan Pepres 39 Tahun 2019 tentang Satu Data, Kabupaten Sumedang memberanikan diri untuk mengimplementasikan Satu Data Indonesia di Kabupaten Sumedang," kata Kemal.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Ia mengatakan, Kabupaten Sumedang termasuk perintis dalam mengimplementasikan program Satu Data Indonesia melalui satu portal yang dibuatnya sendiri sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah pusat.
Portal yang diluncurkan tersebut, lanjut dia, berada pada situs sumedangkab.go.id secara open data. Hal itu mengacu kepada Pepres 39 Tahun 2019 agar memenuhi prinsip dari Satu Data itu sendiri.
"Data yang kita bangun sudah sesuai dengan standar data yang ditetapkan oleh BPS. Ada data referensinya, data induknya, meta datanya dan memenuhi untuk diinterkopabilitaskan data dan informasi lain," ujarnya.
Ia menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah bekerja sama dengan camat dan beberapa kepala desa dengan menyebarkan sebuah kuisioner secara digital mengenai data apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Hasil dari kuisioner yang disebar, 99,5 persen masyarakat membutuhkan data di bidang kesehatan, 98,6 persen masyarakat membutuhkan data harga pokok terbaru, 84,1 persen masyarakat membutuhkan data sarana produksi pertanian," ungkapnya.
Ia pun menginformasikan, kesempatan tersebut juga merupakan soft launching penyesuaian super aplikasi e-Office milik Sumedang dengan aplikasi Srikandi yang diluncurkan oleh ANDRI (Arsip Nasional Data Republik Indonesia).
"Sebelum ANDRI meluncurkan Srikandi, Sumedang sudah terlebih dahulu tata naskah dinas elektronik yaitu e-Office sehingga perlu adanya penyesuaian terhadap super aplikasi tersebut. Saat ini sedang kolaborasi dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan agar menu-menu yang tidak ada di aplikasi Srikandi maka diakomodir di aplikasi e-office," jelasnya.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengapresiasi Diskoimfosanditik Kabupaten Sumedang yang telah melakukan ikhtiarnya dengan terobosan mengkompilasikan data dalam bentuk Satu Data.
"Tentunya masalah yang sudah lama hinggap di pemerintahan dimanapun antara satu dinas dengan dinas lainnya adalah data. Untuk itulah, arti penting data bagi kita adalah sebagai referensi mengambil kebijakan," ucapnya.
Menurut Dony, jika semua kebijakan, program dan kegiatan berbasiskan data, maka akan tepat sasaran, berdaya guna dan berhasil guna.
"Prinsipnya adalah Good Data, Good Decision and Good Result. Jadi data yang baik akan menghasilkan keputusan atau kebijakan yang baik pula," tuturnya.
Ia menambahkan, sebuah data jika dikorelasikan dengan data yang lain, akan menjadi sebuah informasi.
Kemudian kalau informasi dikasih atensi, akan menjadi pengetahuan. Sedangkan pengetahuan dengan pengetahuan lainnya dikorelasikan, akan menjadi wawasan.
"Wawasan akan menjadi dasar dalam mengambil kebijakan serta memahami masalah. Untuk Satu Data Indonesia ini, Sumedang mungkin yang pertama di Indonesia yang datanya sudah terintregasi dengan seluruh dinas bahkan stakeholder lainnya," ujarnya.
Bupati meminta agar semua pihak konsisten dalam implementasi Satu Data dengan terus meng-update datanya.
"Semuanya harus kuat dengan komitmen untuk terus melakukan update data. Kalau bisa per bulan dan real time," pungkasnya. [rda]