WahanaNews-Jatinangor | Dua orang remaja SMP kurir narkoba jenis sabu di Sumedang diamankan Polres Sumedang, Jumat (1/4/2022).
Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan, upaya mereka mengedarkan narkoba merupakan jalan pintas untuk mendapatkan penghasilan.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
"Keduanya tamatan SMP, sehingga mereka menganggur dan jalan pintas mengedarkan narkotika," kata Kapolres di Sumedang, Jumat (1/4/2022).
Kedua orang itu dipamerkan kepada wartawan di Mapolres Sumedang.
Mereka menunduk membelakangi sorotan kamera.
Baca Juga:
Viral Mantan Polisi di Labuhanbatu Tuding Kapolres Terima Suap, Kasusnya SP3
Keduanya adalah YS bin Tarsono (36) dan AL bin Cucun, warga Jatinangor.
Pada pertengahan Maret 2022, Polisi menerima informasi bahwa YS adalah pengguna dan pengedar narkoba.
Polisi kemudian menelusuri keberadaan YS di rumah mertuanya di Kecamatan Tanjungkerta, Sumedang.
YS ditemukan polisi dan saat digeledah, polisi juga menemukan barang bukti narkotika.
Ditemukan dua paket sabu seberat 2,09 gram, satu set alat hisap sabu, pipet kaca, dan handphone.
"YS mengaku pernah mengirimkan narkotika itu kepada AL. Sehingga polisi meneruskan penelusuran," kata Kapolres.
AL diamankan di sebuah kamar kontrakan di Jatinangor. Di tempat AL ini polisi kembali menemukan paket sabu seberat 3,51 gram.
Penyelidikan polisi mengungkap bahwa barang haram itu disuplai oleh seseorang berinisial CS.
YS mengambil barang dari CS dengan sistem tempel.
Pada 13 Maret 2022, YS mengambil tempelan di sebuah tempat di depan Puskesmas Plumbon, Cirebon.
Paket itu dibagi menjadi paket-paket beragam ukuran, ada besar ada kecil.
Paket-paket itu kemudian disebarkan kembali kepada pemesan.
YS telah mengedarkan sebanyak 6 kali, sementara AL 10 kali.
"Daerah operasi mereka ini sekitar Jatinangor, Rancaekek, Cimanggung," kata Kapolres.
Mereka berdua dijerat pasal 114 ayat (1) dan atau pasal 112 ayat (1) dan atau pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2009, tentang Narkotika.
Ancaman pidananya penjara seumur hidup, atau pidana minimal 5 tahun dan paling lama 20 tahun, dengan denda maksimal Rp 10 miliar. [rda]